Hubei menjadi provinsi terparah di China yang menyebarkan virus corona (COVID-19). Pusat penyebaran berada di Kota Wuhan, ibu kota sekaligus jantung industri provinsi Hubei, sejak Desember 2019.
Namun saat ini, angka penularan virus corona di Hubei –tidak termasuk Wuhan– menurun drastis. Bahkan per Jumat (6/3), Reuters melaporkan Hubei memiliki nol kasus virus corona untuk pertama kalinya.
Laporan terakhir terjadi pada Kamis (6/3). Komisi Kesehatan Nasional China mencatat ada 126 penderita baru di provinsi tersebut.
Penurunan jumlah penderita juga membuat Wuhan menutup salah satu dari 16 rumah sakit darurat mereka. Rumah sakit itu sebelumnya dibangun dengan kilat, khusus untuk mengisolasi dan merawat pasien virus corona.
Adapun di provinsi luar Hubei, terdapat 17 kasus baru yang dikonfirmasi, sehingga total penderita tambahan di China daratan menjadi 143 per Kamis. Para penderita tersebar di Beijing dan Shanghai.
Gansu menjadi provinsi pertama yang menurunkan tindakan tanggap darurat dari level I ke level III. Pasalnya, angka pasien semakin berkurang.
Masalahnya, ketika kasus COVID-19 semakin berkurang di China, penyebaran malah semakin meluas di lebih dari 50 negara, terutama Korea Selatan, Jepang, Iran dan Italia. Bahkan ada sejumlah orang di China yang terinfeksi corona usai mereka dari luar negeri.
Untuk mengatasi ini, pihak berwenang di Beijing, Shanghai, dan Guangdong akan mengkarantina para pendatang dari negara-negara tersebut.
Di China, 80.552 orang sudah terinfeksi. Sebanyak 3.042 meninggal, namun angka kematian ini masih jauh dibandingkan pasien sembuh yang mencapai 53.734 orang.
Di negara lain, saat ini, ada 6.284 penderita corona di Korea Selatan, dengan total kematian 40 jiwa dan 145 orang sembuh. Di Italia, jumlah penderita mencapai 3.858 orang, 148 meninggal dunia dan 414 orang sembuh.
Adapun Iran mengalami tingkat kematian tertinggi hanya dalam beberapa hari, yakni 107 jiwa, dengan total penderita 3.513 termasuk deretan pejabat, dan 739 orang sembuh.
Di Indonesia, sudah ada dua orang yanag terinfeksi virus tersebut. Mereka merupakan warga Depok yang tertular dari WN Jepang saat salah satunya menghadiri acara dansa di Jakarta.
Editor: PARNA
Sumber: kumparan
