JAKARTA – Akupunktur menjadi salah satu metode pengobatan tradisional asal China yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Meski dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, akupunktur juga menimbulkan beberapa efek samping yang perlu Anda ketahui.

Pada dasarnya, teknik ini percaya bahwa penyumbatan aliran energi tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Umumnya, ahli akupunktur akan menusukkan jarum setipis rambut ke titik-titik tertentu di seluruh tubuh untuk melancarkan aliran energi, merangsang penyembuhan, dan meningkatkan relaksasi.

Dipercaya ada lebih dari 1.000 titik akupunktur pada tubuh. Masing-masing terletak pada saluran energi yang tak terlihat. Setiap titik dikaitkan dengan sistem organ yang saling berbeda.

Mengutip Very Well Health, para peneliti belum sepenuhnya memahami bagaimana akupunktur bekerja. Namun, salah satu teori percaya bahwa akupunktur bekerja dengan merangsang pelepasan endorfin, hormon yang dapat menghilangkan rasa sakit.

Akupunktur juga dipercaya bekerja dengan memengaruhi sistem saraf otonom dan pelepasan hormon yang mengatur aliran dan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan membuat saraf-saraf lebih rileks.

Akupunktur dipercaya dapat mengatasi berbagai macam penyakit seperti radang sendi, rasa nyeri kronis, migrain, mual, linu bagian panggul, sinus, hingga penurunan berat badan. Tak cuma itu, teknik ini juga diklaim mampu mengatasi masalah mental seperti stres, gangguan kecemasan, insomnia, dan depresi.

Namun, seperti halnya pengobatan lain, akupunktur juga menimbulkan sejumlah efek samping. Mengutip Times of India, berikut beberapa efek samping akupunktur.

1. Kelelahan
Rasa lelah akan muncul setelah proses akupunktur. Rasa lelah umumnya akan menghilang beberapa jam setelah perawatan. Namun, pada sebagian orang, rasa lelah bisa berlangsung selama berhari-hari.

Tapi Anda tak perlu khawatir. Kelelahan sangat umum terjadi pada mereka yang baru pertama kali menjalani perawatan akupunktur. Rasa lelah sebenarnya merupakan peringatan bahwa tubuh perlu istirahat.

2. Rasa nyeri
Beberapa bagian tubuh yang jadi target akupunktur umumnya akan terasa sedikit nyeri setelah perawatan. Rasa nyeri umumnya muncul di area sensitif seperti tangan, kaki, atau perut.

Umumnya, rasa sakit akan menghilang setelah 24 jam dari akupunktur. Namun, dalam beberapa kasus, rasa nyeri akan berlangsung selama beberapa hari.

Selain rasa sakit, kedutan otot juga umum terjadi setelah akupunktur.

3. Memar
Munculnya memar pada bagian tubuh yang jadi target akupunktur juga menjadi hal yang sangat umum terjadi. Hal ini terjadi karena darah berkumpul di area sekitar tempat jarum menusuk kulit.

Memar umumnya akan terasa lebih lama dari rasa sakit. Namun, tak ada yang perlu dikhawatirkan.

4. Sakit kepala
Beberapa orang juga mengalami sakit kepala ringan setelah perawatan. Sakit kepala menjadi tanda bahwa Anda harus beristirahat setelah menjalani perawatan.

Anda tak disarankan untuk langsung bangun dan mengambil posisi duduk setelah akupunktur dilakukan. Berbaringlah untuk beberapa waktu dan ambil napas dalam-dalam.

Untuk menghindari timbulnya sakit kepala, jangan lupa untuk makan sebelum sesi akupunktur dimulai.

5. Ledakan emosional
Beberapa orang menangis atau merasa sangat emosional selama proses akupunktur. Hal ini umumnya terjadi karena akupunktur yang dirasa menyakitkan.

Selain itu, pelepasan energi tertentu juga dapat menimbulkan ledakan emosi. Akupunktur juga membantu menyembuhkan masalah fisik dan mental Anda. Pelepasan emosional menjadi tanda bahwa pengobatan berjalan dengan baik.

Beberapa efek samping akupunktur di atas akan membuat tubuh terasa tidak nyaman. Namun, Anda tak boleh panik. Efek samping menjadi tanda bahwa energi bergerak mengaliri seluruh tubuh.

Untuk hasil terbaik, lakukan akupunktur dengan praktisi atau dokter berlisensi.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia