JAKARTA – Susu formula digunakan untuk membantu asupan nutrisi selain ASI. Namun, penelitian terbaru menemukan susu formula ternyata mengandung gula lebih banyak dibandingkan minuman bersoda. Kandungan gula dapat berdampak buruk pada perkembangan bayi.

Penelitian global yang baru saja dipublikasikan di British Dental Journal mendapati beberapa susu formula yang beredar di banyak negara mengandung gula dua kali lipat lebih banyak dibanding segelas minuman bersoda.

Konsumsi gula yang tinggi pada bayi dapat menyebabkan kerusakan gigi, pola makan yang buruk, dan obesitas pada anak-anak. Risiko penyakit saat usia dewasa juga akan meningkat salah satunya diabetes tipe 2.

Peneliti menganalisis kandungan gula pada 212 produk susu formula yang tersedia di pasaran untuk bayi berusia di bawah tiga tahun. Produk itu dijual di supermarket di 11 negara di dunia. Peneliti lalu membandingkan gula pada susu formula, ASI, dan pedoman kadar gula yang dianjurkan.

Hasilnya, studi ini menemukan susu formula bayi mengandung gula tambahan seperti sirup jagung. Peneliti menemukan lebih dari setengah produk susu formula mengandung lebih dari 5 gr gula per 100 ml. Beberapa produk susu formula memiliki kandungan gula lebih dari 7,5 gr per 100 ml.

“Sebagai contoh kami menemukan produk susu formula untuk bayi di bawah enam bulan yang dijual di Prancis mengandung 8,2 gr gula per 100 ml, atau hampir dua sendok teh. Sementara, susu formula siap minum untuk bayi di bawah 12 bulan yang dijual di Inggris mengandung 8.1g gula per 100ml,” kata peneliti Gemma Bridge dari Leeds Beckett University dalam tulisannya yang dipublikasikan di The Conversation.

Jumlah ini melebihi rekomendasi parlemen Eropa untuk bayi. Jumlah ini juga dua kali lipat lebih tinggi dari minuman bersoda seperti minuman karbonasi dengan rasa oranye.

Selain kandungan gula, penelitian ini juga menemukan susu formula untuk bayi dipromosikan sebagai pengganti ASI.

“Temuan kami mengkhawatirkan, seperti dampak negatif potensial dari kadar gula yang tinggi pada kesehatan bayi,” kata Bridge.

Peneliti merekomendasikan agar orang tua dan pengasuh lebih memilih memberikan ASI hingga anak berusia dua tahun. Namun, bagi orang tua yang tidak dapat memberikan ASI pada bayi dapat memperhatikan jumlah dan jenis gula di dalam susu formula.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia