JAKARTA

Virus corona telah melumpuhkan hampir seluruh aktivitas di China. Pada penjualan mobil pun hal ini memberikan pukulan yang sangat berat, tidak hanya dalam produksi namun juga dalam penjualan.

Geely melakukan upaya terakhir dalam menawarkan dan menjual produknya dengan meluncurkan layanan pembelian mobil secara online. Hal ini sedikit banyaknya cukup efektif memutar roda keuangan industri bisnis otomotif di tengah wabah corona yang melanda.

Beberapa merek lain seperti Tesla, BMW dan Mercedes-Benz pun mengikuti langkah ini juga. Belum lagi wabah ini masih terus meningkat dan sudah melarang warganya untuk mengunjungi tempat-tempat umum.

Penjualan mobil online ini tidak hanya melayani pembayaran dan barang diterima begitu saja. Konsumen juga dapat meminta test drive yang mana mobil akan diantar ke rumah konsumen.

Penjualan mobil di China dalam dua minggu pertama Februari mencatatkan angka yang sangat buruk. Jika dibandingkan dengan penjualan tahun lalu pada periode yang sama, angkanya turun hingga 92 persen.

Senior Official Geely, Victor Yang mengatakan pada Reuters memaksimalkan layanan dan penjualan lewat online akan menjaga hubungannya dengan konsumen. Langkah ini juga menjadi persiapan dan pengalaman apabila di masa depan penjualan mobil online lebih diminati.

Penjualan mobil di China pada semester pertama diprediksi akan turun sebesar 10 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama. Sedangkan dalam tahun 2020 ini diperkirakan akan merosot sebanyak 5 persen. Prediksi itu didapat dengan catatan virus corona bisa dibatasi penyebarannya sebelum bulan April.

Editor: PARNA
Sumber: detikoto