JAKARTA

Virus corona telah memasuki Korea Selatan, tepatnya di Daegu. Kota di Korea Selatan ini sebenarnya punya makanan khas yang sayang dilewatkan.

Virus corona yang menyerang Wuhan beberapa waktu lalu membuat dunia heboh. Pasalnya virus tersebut memberikan dampak yang berbahaya bahkan mematikan. Kota Wuhan di China yang pertama kali terkena wabah virus tersebut saat ini seperti kota hantu yang ditinggal pergi para penghuninya.

Memakan ribuan nyawa, virus corona membuat China harus mengarantina warganya. Kini virus tersebut makin merajalela dan masuk ke beberapa negara di Asia lain seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan yang terbaru Korea Selatan.

Wilayah di Korea Selatan yang terkena virus corona adalah kota Daegu. Kini korbannya mencapai 204 orang positif virus corona. Kota Daegu akhirnya terlihat seperti kota hantu sama seperti Wuhan.

Padahal Daegu adalah sebuah kota di Korea Selatan yang menduduki posisi ke-4 terbesar. Tak kalah ramai dengan Seoul, Daegu juga menyimpan banyak daya tarik. Sebelum jadi kota hantu seperti Wuhan, Daegu memiliki beberapa makanan khas yang menarik untuk dicicipi.

daegu

1. Buchu-Jeon dan Bae-chu Jeon

Makanan khas Daegu yang pertama adalah Buchu-Jeon dan Bae-chu Jeon. Keduanya adalah pancake dengan cita rasa asin. Jika biasanya rasa pancake manis, tidak dengan pancake ini karena menggunakan campuran sayuran di dalamnya.

Buchu-Jeon dan Bae-chu Jeon juga kerap dikenal dengan sebutan Haemul Pajeon. Sayuran yang dicampurkan ke dalam hidangan Buchu-Jeon ini adalah kucai atau daun bawang dan cabai. Untuk hidangan Bae-chu Jeon adalah pancake yang dicampurkan sayuran sawi putih.

Pancake sayuran tersebut memiliki bentuk lingkaran yang lebar dan tipis. Saat disajikan, kedua pancake tersebut dipotong kecil-kecil sehingga lebih mudah untuk menyantapnya. Cita rasa pajeon (pancake) ini nikmat, apalagi jika dicelupkan ke dalam kecap asin yang dicampurkan potongan bawang bombai.

daegu

2. Hodu-Gwaja

Makanan khas Daegu berikutnya adalah hodu-gwaja yang merupakan camilan tradisional. Bentuknya lingkaran kecil dengan beberapa motif di sekelilingnya. Bahan dasar dari camilan tradisional ini adalah tepung terigu dan adonnannya mirip dengan adonan waffle.

Camilan mungil ini berisi pasta kacang merah yang manis. Selain pasta kacang merah, ada juga isian kacang yang dapat menambah teksur saat menyantapnya. Bentuknya yang kecil membuat camilan ini sangat nikmat disantap bahkan tak bisa berhenti untuk mengunyahnya.

Untuk menikmati camilan tradisional berbentuk mini ini, Anda cukup mengeluarkan uang sebanyak 3.000 won atau jika dirupiahkan sekitar Rp 34.140 untuk isi 10 buah. Jika ingin isi yang lebih banyak Anda bisa mengeluarkan kocek 5.000 won atau jika dirupiahkan sekitar Rp 56.900.

daegu

3. Galbi Jjim

Pergi ke Daegu, tak lengkap jika belum mencicipi Galbi Jjim. Hidangan ini berbahan dasar daging iga sapi yang direbus dengan sejumlah bumbu rempah khas Korea Selatan. Hidangan ini ditemukan pertama kali di Daegu pada tahun 1970 dan saat ini sangat populer bahkan sangat mudah menemukannya.

Galbi jjim disajikan dengan sejumlah lauk pelengkap atau biasa dikenal dengan banchan. Banchan yang disajikan bersama galbi jjim ini berupa daun selada segar, daun bawang, cabai hijau besar, kimchi, kacang merah, rumput laut, dan acar lobak.

Menyantap galbi jjim akan nikmat ketika dibungkus dengan daun selada dan dicampurkan banchan ke dalam bungkusan tersebut. Rasanya akan terasa komplit dan sangat nikmat ketika bersatu. Cita rasa daging iga yang juicy akan nikmat ketika disantap bersama dengan banchan tersebut.

daegu

4. Yaki Udon

Yaki Udon merupakan makanan khas Daegu, Korea Selatan yang awalnya berasal dari China. Hidangan itu sangat populer di kota Daegu sejak tahun 1973. Sejak saat itulah kota tersebut cukup populer dengan hidangan mie yang bentuknya lumayan besar itu.

Yaki Udon dimasak dengan bumbu berwarna merah dengan sajian seafood di dalamnya. Tak hanya itu ada pula campuran sayuran yang membuatnya makin nikmat. Proses memasaknya menggunakan teknik flambe dimana bara api sampai mengenai wajan.

Hidangan mie ini memiliki cita rasa pedas manis yang menggugah selera. Campuran sajian seafood berupa cumi-cumi dan udang sangat terasa nikmat. Untuk menikmati hidangan ini setidaknya harus mengeluarkan kocel mulai dari 8.000 won atau jika dirupiahkan sekitar Rp. 91.040.

daegu

5. Maeun-tang

Satu lagi makanan khas Daegu yang populer di kota tersebut sebelum menyebarnya virus corona. Hidangan itu Maeun-tangm sajian ikan yang dimasak pedas. Maeun-tang disajikan dalam porsi yang cukup besar dan biasa disantap oleh beberapa orang.

Kota Daegu memiliki banyak sekali sungai seperti Shincheon, Nakdong, dan Geumho sehingga produk ikan yang dihasilkan lebih banyak. Sajian ikan ini pun terasa lebih segar karena ikannya diambil langsung dari sungai-sungai tersebut.

Sajian ikan pedas ini dimasak bersama sejumlah sayuran hijau dan juga mie sohun yang teksturnya licin. Ikan yang digunakan adalah sejenis ikan lele yang memiliki tekstur kenyal dan kaya rasa. Seperti halnya makanan khas Korea Selatan lainnya, hidangan ikan pedas ini juga dilengkapi banchan dan nasi putih hangat.

Editor: PARNA
Sumber: detikfood