MANCHESTER

Rui Pinto dianggap sebagai sosok sentral yang bikin Manchester City akhirnya disanksi UEFA. Ia meretas email klub dan membocorkan jutaan dokumen ke media Jerman.

City terbukti melanggar Financial Fair Play karena telah memanipulasi dana sponsor selama rentang musim 2012 hingga 2016. Akibatnya, klub asal Manchester itu dijatuhi sanksi larangan bermain di Eropa selama dua tahun oleh UEFA.

“Badan Ajudikasi setelah mempertimbangkan semua bukti, menemukan bahwa Manchester City Football Club melakukan pelanggaran serius terhadap peraturan Lisensi Klub UEFA dan Financial Fair Play. Mereka menggelembungkan pendapatan sponsor dalam laporan keuangan pada rentang 2012 hingga 2016 yang diserahkan ke UEFA.” tulis UEFA disitus resmi mereka.

Kasus yang menjerat City ini pertama kali diangkat oleh media Jerman, Der Spiegel. Pada salah satu artikelnya yang beredar tahun 2018, Der Spiegel mengungkapkan pelanggaran Financial Fair Play yang dilakukan The Citizens.

Bukti pelanggaran Financial Fair Play itu didapatkan usai salah seorang pria bernama Rui Pinto meretas surat elektronik resmi milik City, serta beberapa klub top Eropa lainnya. Ia kemudian membangun situs Football Leaks pada 2015 dan mengungkapkan berbagai temuan yang didapatkannya.

Menukil Der Spiegel, Pinto sudah membocorkan sekitar 70 juta dokumen yang diretas dari berbagai klub kepada media Jerman itu sejak 2016. Salah satu yang terungkap dari dokumen tersebut adalah pelanggaran penggelembungan dana sponsor yang dilakukan City.

Akibat perbuatannya meretas surel klub, Pinto dianggap melakukan pelanggaran privasi. Hal tersebut membuat dirinya masuk jeruji besi pada Maret 2019.

Setelah UEFA resmi memberikan sanksi kepada City, nama Pinto kembali mencuat. Tagar #FreeRuiPinto pun bermunculan di Twitter sejak jumat malam lalu, yang menginginkan pria berusia 31 tahun itu dibebaskan dari penjara.

Spanduk berisi pesan untuk pembebasan Rui Pinto di stadion

Editor: PARNA
Sumber: detiksport