Virus corona penyebab penyakit COVID-19 sering diilustrasikan memiliki bentuk seperti mahkota atau korona matahari. Kini, terungkap wujud asli dari novel coronavirus yang telah menjangkiti puluhan ribu orang di 25 negara tersebut.

Adalah tim peneliti dari Rocky Mountain Laboratories (RML) yang bernaung di bawah National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) yang berinisiatif menggunakan mikroskop pemindai elektron untuk menghasilkan wajah baru coronavirus. Pemindaian dilakukan pada Selasa (11/2) di Hamilton, Montana, AS.

Untuk riset ini, para ilmuwan berbagai tugas. Emmie de Wit, Ph.D dari RML bertanggung jawab menyediakan sampel virus. Sebagai ahli mikroskop, Elizabeth Fischer yang ditugasi menghasilkan gambar. Sentuhan akhirnya dikerjakan kantor seni medis visual RML yang bertugas mewarnai gambar secara digital.

Virus Corona COVID-19

Seperti dilihat pada gambar, wujud asli virus corona jenis baru terlihat tak jauh berbeda dengan penampakan MERS-CoV penyebab gangguan pernapasan yang marak terjadi di Timur Tengah pada 2012 silam. Yang paling mencolok dari wajah asli novel coronavirus hasil pemindaian RML ini adalah paku-paku mahkota yang ada di permukaannya.

Persis seperti anggota keluarganya, virus inin memang identik dengan corona, yang dalam bahasa Latin berarti Mahkota. Sebagian besar virus dari keluarga coronavirus pun memiliki wujud seperti mahkota.

Meski berwujud visual indah, virus corona asal Wuhan, Provinsi Hubei, China, ini tergolong sebagai virus yang penyebarannya relatif sangat cepat. Dalam tempo dua bulan saja, virus itu telah menyebar ke 25 negara dan menginfeksi lebih dari 60 ribu orang.

Virus Corona COVID-19 (Square)

Semenjak mewabah 31 Desember 2019, virus corona jenis baru atau yang awalnya disebut novel coronavirus, menyerang saluran napas sehingga menyebabkan pneumonia akut. Belum ditemukan vaksin dan obat spesifik untuk menyembuhkan pasien yang positif terinfeksi penyakit COVID-19.

Hingga saat ini, belum terungkap inang virus yang menyebabkan penyakit zoonosis ini berasal. Namun beberapa penelitian menyebut, virus itu ditularkan dari hewan ke manusia. Kelelawar diduga menjadi inang bagi virus corona dan menularkannya ke ular, trenggiling, termasuk manusia. Namun hingga saat ini, belum diketahui secara pasti sumber utama penyebaran COVID-19 yang terjadi di China.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan