JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menagih 30 persen dari total dana tanggung jawab sosial perusahaan-perusahaan BUMN (corporate social responsibility/CSR) dialokasikan ke bidang pendidikan. Niat ini berangkat dari jumlah penduduk muda yang besar dengan rata-rata tingkat pendidikan akhir SMP.

“Selama ini, CSR BUMN itu ada beberapa kategori. Kalau saya lihat, boleh dong diubah. Kalau bisa lebih kepada pendidikan sampai 30 persen. Apalagi jumlah penduduk muda sangat besar dan rata-rata SMP,” ujarnya, Rabu (12/2).

Apalagi, menurut Erick, program dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Nadiem Makarim di sektor pendidikan Tanah Air sudah sangat jelas. Yakni, memberikan kesempatan kepada anak bangsa untuk belajar.

“Perusahaan-perusahaan BUMN, dalam hal-hal seperti ini, daripada membuat (program) sendiri-sendiri, kenapa tidak kerja sama dengan perguruan-perguruan tinggi yang sudah jelas track record-nya (rekam jejaknya)?” imbuh dia.

Sebelumnya, Erick memaparkan lima prioritas strategis Kementerian BUMN periode 2020-2024. Pertama, membuat BUMN menjadi seimbang antara pelaksanaan bisnis dengan tanggung jawab dampak sosial.

Kedua, BUMN harus berani melakukan perubahan ekosistem, kolaborasi bisnis, dan juga kemitraan.

Ketiga, BUMN menjadi pemain yang bisa membuat terobosan di era teknologi, mengingat saat ini era disrupsi dan teknologi.

Keempat, lanjut Erick, menegaskan kembali dan memaksimalkan nilai tata kelola korporasi yang baik dan bersih.

Kelima, BUMN harus benar-benar meningkatkan kapasitas orang-orang yang bekerja di Kementerian BUMN atau perusahaan pelat merah.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia