Angka kematian akibat virus corona dan penularannya tidak menunjukkan perlambatan. Per Senin (10/2), angka kematian meningkat menjadi 908 orang sementara penderita sudah lebih dari 40 ribu orang. Rumah sakit China mulai kewalahan menghadapi berlimpahnya pasien.

Diberitakan Reuters, ini adalah angka terbaru yang disampaikan oleh Komisi Kesehatan Nasional China dalam konferensi pers yang rutin disampaikan setiap hari.

Angka kematian bertambah 97 orang pada Minggu (9/2). Kematian tertinggi pada Minggu berasal dari provinsi Hubei sebanyak 91 orang, dengan porsi terbanyak dari kota Wuhan sebanyak 73 orang. Wuhan adalah titik nol penyebaran virus corona yang saat ini masih menjalani isolasi.

AFP melaporkan, satu orang warga Amerika Serikat meninggal dunia di Wuhan akibat virus corona. Ini adalah pasien meninggal warga asing pertama di China.

Tim Medis memeriksa pasien virus corona di Wuhan

Angka penderita baru virus corona sempat menunjukkan penurunan untuk pertama kalinya sejak 2 Februari pada Sabtu lalu, yakni di bawah 3.000 orang.

Namun angka penderita baru kembali meroket pada Minggu, yakni 3.062 orang. Total saat ini jumlah penderita mencapai 40.171 orang, terbanyak di China dan sisanya tersebar di 26 negara.

Sementara itu kehidupan di Wuhan yang diisolasi semakin memburuk. Toko-toko mulai kehabisan bahan makanan dan barang-barang kebutuhan pokok.

“Pemerintah meminta masyarakat tinggal di rumah sesering mungkin, tapi tidak ada makanan yang cukup di toko setiap kali kami ke sana, jadi kami harus sering keluar,” kata seorang wanita di Wuhan, Wei, kepada AFP.

Rumah sakit virus corona di Wuhan

Bank sentral China mengatakan akan mengucurkan pinjaman khusus 300 miliar yuan untuk bank-bank di wilayah isolasi agar bisa membantu permodalan para pemilik usaha .

Sementara itu, meningkatnya jumlah pasien berbanding terbalik dengan fasilitas yang ada. China telah membuat dua rumah sakit baru dan menjadikan gedung-gedung sebagai pusat medis sementara, tapi tetap saja tidak cukup untuk menampung banyaknya pasien.

Seorang warga Wuhan, Chen Yiping, kepada AFP mengatakan ibunya yang berusia 61 tahun tidak bisa dirawat di rumah sakit karena keterbatasan tempat tidur. Padahal ibunya mengalami gejala virus corona berat.

“Terlalu banyak orang yang membutuhkan perawatan saat ini,” kata Chen.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan