JAKARTA – Penembakan yang terjadi di pusat perbelanjaan Terminal 21, Korat, Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand sejak Sabtu (8/2) sampai Minggu (9/2) kemarin menewaskan 29 orang, termasuk pelaku. Sang pelaku yang merupakan seorang tentara, Serma Jakraphanth Thomma, terlebih dulu menembak mati atasannya dan mencuri senjata di barak, sebelum melakukan aksinya.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (10/2),
terlibat cekcok diduga terkait masalah sengketa lahan atau rumah pada Sabtu sore. Dia lantas menembak mati atasannya yang merupakan komandan Batalion Amunisi 22, serta mertua korban yang berusia 63 tahun.

Jakraphanth lantas menembak seseorang lagi di rumah sang atasan, tetapi korban selamat. Dia lantas pergi ke barak dan mencuri sejumlah senjata dan amunisi.

Diduga karena amarah yang memuncak, Jakraphanth lantas menembak tigak serdadu yang memergokinya mengambil senjata. Dia kemudian mencuri kendaraan dinas dan melaju menuju mal Terminal 21.

Dalam perjalanan, Jakraphanth juga menembak dua polisi dan dua pejalan kaki di dekat kuil Buddha setempat.

Pada pukul 18.00, Jakraphanth tiba di pusat perbelanjaan tersebut. Dia lantas turun dari kendaraan dan melepaskan tembakan secara acak. Peluru yang dilepaskan mengenai pejalan kaki, pengemudi mobil dan sepeda motor.

Sebuah tangki penampung gas di mal tersebut meledak diduga akibat terkena peluru yang dilepaskan Jakraphanth.

Saat beraksi, Jakraphanth masih sempat mengunggah rekaman dan pernyataan melalui akun media sosial Facebook. Di dalam rekaman itu terlihat dia mengenakan pakaian dinas lapangan dan helm tempur.

Pengunjung mal panik dan berhamburan. Namun, Jakraphanth masuk ke dalam bangunan dan kembali melepaskan tembakan ke segala arah.

Satu jam kemudian satuan spesial polisi dan pasukan khusus Angkatan Bersenjata Thailand tiba di lokasi.

Polisi lantas mendatangkan ibu Jakraphanth, berharap bisa membujuk anaknya untuk menghentikan aksinya dan menyerah. Namun, hal itu tidak mempan.

Jakraphanth terus melepaskan tembakan dan bersembunyi di dalam mal. Aparat lantas merangsek masuk untuk mengevakuasi para pengunjung yang terjebak.

Sesekali terdengar suara letusan senjata sepanjang malam.

Hingga Minggu dini hari,

Aksi baku tembak terus terjadi hingga Minggu pagi. Pada pukul 09.30, operasi dihentikan dan aparat menyatakan mereka terpaksa menembak mati Jakraphanth.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia