JAKARTA – Peradangan kerap menjadi masalah kesehatan yang berada di urutan teratas. Sejumlah ahli tengah mempelajari kemungkinan bahwa peradangan menjadi penyebab utama untuk semua jenis masalah kesehatan, termasuk jantung dan depresi. Karena itu, para ahli mulai mengusulkan diet anti-inflamasi untuk menekan peradangan.

Peradangan sendiri merupakan respons alami tubuh untuk melindungi Anda dari apa pun yang dapat membahayakan. Namun, beberapa orang memiliki sistem kekebalan tubuh tak berfungsi sebagaimana mestinya. Kerusakan ini dapat menyebabkan peradangan.

Diet dan nutrisi memengaruhi tingkat peradangan dalam tubuh. “Ada banyak penelitian yang menunjukkan dampak gaya hidup, termasuk diet dan olahraga, terhadap penyakit kronis dan peradangan,” ujar ahli diet Brittany Model, mengutip CNET.

Karena itu lah, menghilangkan beberapa makanan yang bersifat inflamasi dan menambahkan makanan anti-inflamasi dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena penyakit kronis.

Banyak jenis makanan berpotensi menyebabkan peradangan seperti karbohidrat olahan, makanan yang digoreng, soda, daging olahan, dan lemak olahan.

Mengutip Medical News Today, diet anti-inflamasi berfokus pada buah-buahan dan sayuran segar. Banyak produk nabati menjadi sumber antioksidan yang baik.

Antioksidan adalah molekul pada makanan yang dapat membantu menghilangkan radikal bebas dari tubuh. Faktor eksternal seperti stres dan merokok dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh.

Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel yang bisa meningkatkan risiko peradangan dan dapat berkontribusi pada berbagai penyakit.

Diet anti-inflamasi lebih fokus pada makanan yang kaya antioksidan. Sebut saja asam lemak omega-3 dan serat yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Jenis Makanan yang Bisa Dikonsumsi
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan asupan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak sehat, dan ikan dapat mengurangi risiko penyakit terkait peradangan.

Mengutip Very Well Health, berikut makanan yang kaya akan antioksidan:
– Berry
– Ceri
– Apel
– Alpukat
– Sayuran berdaun hijau tua (kangkung, bayam, sawi hijau)
– Ubi jalar
– Brokoli
– Kacang-kacangan (kenari, hazelnut, kacang merah)
– Biji-bijian utuh (gandum dan beras merah)
– Cokelat hitam

Makanan tinggi asam lemak omega-3 meliputi:
– Ikan berminyak (salmon, mackerel, sarden, dan teri)
– Kacang kenari
– Makanan yang diperkaya omega-3 (termasuk telur dan susu).

Ada juga beberapa bukti yang menyebutkan bahwa bumbu dan jenis rempah tertentu seperti jahe, kunyit, dan bawang putih dapat membantu meredakan peradangan.

Jenis Makanan yang Harus Dihindari
Asam lemak omega-6 diketahui dapat memicu inflamasi dalam tubuh.

Namun, perlu dicatat, asam lemak omega-6 juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang, mengatur metabolisme, dan meningkatkan fungsi otak. Artinya, Anda tak bisa menghentikan konsumsi asam lemak omega-6 sepenuhnya. Yang Anda perlukan hanyalah menyeimbangkan asupan asam lemak omega-6 dengan asam lemak omega-3 agar peradangan terkendali.

Makanan tinggi asam lemak omega-6 meliputi:
– Daging
– Produk susu (susu, keju, mentega, dan es krim)
– Margarin
– Minyak nabati

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa asupan makanan tinggi indeks glikemik seperti gula dan biji-bijian olahan seperti dalam roti putih dan banyak makanan olahan dapat meningkatkan peradangan.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia