Batam
2 min read
129

Dam Tembesi Tak Kunjung Beroperasi

8 Februari 2020
0

Pergantian pimpinan Badan Pe-ngusahaan (BP) Batam memengaruhi rencana pengelolaan Dam Tembesi. Untuk diketahui, dalam kurun waktu sekitar tiga tahun, ada empat kali pergantian kepemimpinan di lembaga yang kini dirangkap oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi ini.

”Lelang Dam Tembesi terus dijalankan, namun sama-sama kita ketahui BP Batam ini nahkodanya selalu berganti, ada perbedaan kebijakan dan sebagainya,” kata Manager Air Baku, Direktorat Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Hadjad Widagdo.

Hadjad yang ditanya lebih lanjut kebijakan apa yang berubah tidak terlalu paham dengan keputusan tersebut. Namun pada prinsipnya, pihaknya akan memanfaatkan dam tersebut, terlebih BP Batam telah melakukan investasi pada dam yang disebut sebagai harapan baru air Batam ini.

”Ke depan ada juga waduk Busung di Kepri, itu 4.500 liter per detik, tentu ini penyelamat kita juga nantinya. Termasuk Seigong yang belum kita pakai, ada juga sumber air di Lingga, kita punya konsep untuk menangani kelangkaan air ke depan,” kata dia.

Proses lelang sampai saat ini menurut dia masih berjalan dan ditargetkan tahun ini selesai sehingga bisa dimanfaatkan untuk menyuplai air bersih kepada masyarakat.

”Saat ini sampai tahap prakulifikasi akan dilanjutkan ke tahapan sesuai SOP dalam lelang. Bagaimana cepatnya, ada timnya, silahkan tanya langsung timnya, saya tidak tahu persis,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, di tengah ancaman krisis air karena cadangan air baku di beberapa dam menipis dan jumlah pelanggan air yang terus meningkat, pengoperasian Dam Tembesi sangat ditunggu warga Batam. Tapi sayangnya, realisasinya masih lambat karena proses tendernya terus tertunda.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi mengaku belum mengetahui tentang rencana pengelolaan dan lelang Dam Tembesi.

”Sampai hari ini saya belum memiliki kebijakan soal itu,” kata Rudi, pertengahan Desember lalu.

Ia belum bisa memastikan sampai kapan akan ada kebijakan baru terkait dam yang berada dekat dengan Jembatan I Barelang tersebut. Me-nurutnya, sebelum dilepas untuk dikelola pihak lain, dam itu masih aset BP Batam.

”Sebelum dioperasikan, kan masih milik BP Batam,” kata dia.

Menurut dia, seyogianya air dikelola pemerintah, baik oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

”Karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” imbuhnya.

Editor: PARNA
Sumber: batampos