JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, fokus pada gaya hidup sehat dan program penurunan berat badan memunculkan banyak program diet baru. Yang terkini adalah diet sirkadian, diet yang berfokus pada jam makan.

Apa sebenarnya diet sirkadian?

Satchin Panda, ahli bidang biologi dan ritme sirkadian di Universitas California San Diego dan pengarang buku The Circadian Code: Lose Weight, Supercharge Your Energy, and Transform Your Health from Morning to Midnight, berteori bahwa ritme, dan jenis makanan bukanlah pemegang peran terpenting dalam diet. Dengan kata lain, menurut teori diet ini, seberapa sedikit Anda makan dan frekuensi makan tak akan bisa menurunkan berat badan jika jam makan Anda tak tepat.

Dalam diet ini, siklus sirkadian adalah waktu yang paling penting untuk perhatikan.

Ritme sirkadian merupakan siklus berdurasi kira-kira 24 jam dalam proses fisiologis manusia – yang mengatur kapan kita tidur dan bagaimana kita melacak waktu, meski berada dalam di lokasi tanpa sinar matahari, misalnya di dalam gua atau di kapal selam.

Menurut beberapa ahli, seperti yang dilansir Metro.co.uk, jam makan yang tidak sesuai dengan ritme sirkadian dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, diabetes, dan kegemukan. Menyelaraskan jam waktu makan dengan ritme sirkadian inilah yang menjadi kunci keberhasilan diet ini, yang bisa menurunkan berat badan karena metabolisme yang lebih teratur dan meningkatkan stamina dan kesehatan secara keseluruhan.

Ritme sirkadian sendiri merupakan ritme yang dibentuk tubuh secara alami, yang dipengaruhi oleh keadaan sekitar, termasuk paparan sinar matahari dan iklim. Bagi orang Indonesia, dimana waktu matahari terbit dan terbenam relatif teratur, diet sirkadian bisa lebih mudah diterapkan.

Bagaimana mengaplikasikannya?

Tim Satchi Panda di Salk Institute for Biological Studies merekomendasikan mulai mengatur jam makan dalam kurun waktu 12 jam, dimulai dari matahari terbit hingga matahari terbenam.

Makanan apa yang boleh dimakan?

Sebenarnya tidak ada batasan jenis makanan. Yang terpenting dari program diet ini adalah waktu makan, yang difokuskan pada sarapan dan makan siang. Pastikan sarapan dan makan siang sebagai makanan utama, dengan asupan penuh serat, protein, dan lemak sehat seperti telur dan alpukat. Selain itu, 75 persen dari asupan kalori harus terpenuhi sebelum sore hari.

Manfaat diet sirkadian

Global Wellness Summit, pertemuan sebuah grup yang terdiri dari pimpinan industri spa dan kesehatan yang diadakan tiap tahun, merilis penemuan yang menunjukkan bahwa orang yang makan sebagian besar kalori sebelum jam 3 sore cenderung bisa menurunkan berat badan lebih banyak daripada orang yang makan sebagian besar kalori di kemudian hari.

Peneliti Universitas Washington juga menemukan sel kekebalan yang mengatur jam untuk usus, yang menunjukkan diet ini, yang sejalan dengan ritme sirkadian, mengurangi risiko yang terkait dengan masalah pencernaan dan kanker usus.

“Diet sirkadian secara umum juga dikenal sebagai jenis puasa intermiten,” jelas Rhiannon Lambert, seorang ahli gizi dan penulis.

“Puasa intermiten dapat menjadi metode yang efektif untuk memantau asupan energi untuk beberapa orang,” katanya.

“Dengan makan hanya dalam jangka waktu tertentu, Anda dapat mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada biasanya selama periode waktu yang dapat menyebabkan suksesnya menurunkan berat badan. Namun, ini benar-benar tergantung pada banyak faktor, gaya hidup dan kebutuhan energi harian.”

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia