Menyebarnya virus corona ke luar China membuat sejumlah negara khawatir dengan kondisi kesehatan warganya.

Tak ingin ambil risiko, beberapa negara memutuskan mengevakuasi warganya dari China terutama mereka yang terisolasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Hingga Rabu (29/1), virus corona menyebabkan 132 orang meninggal dunia dan 6.000 orang terinfeksi. Penyebaran virus yang berasal dari Kota Wuhan, China, semakin meluas seiring berjalannya waktu.

Virus corona sudah menyebar ke Korea Selatan, Jepang, Thailand, Kamboja, Singapura, Thailand, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Jerman, hingga Amerika Serikat.

Sejauh ini, 11 negara berencana mengevakuasi warganya dari China. Namun, baru dua yang sudah melakukan evakuasi yakni Amerika Serikat dan Jepang.

Selain itu, mereka menyiapkan program karantina bagi warganya setelah dievakuasi untuk memastikan tidak ‘membawa’ virus mematikan itu.

Berikut kumparan rangkum upaya yang dilakukan beberapa negara untuk mengevakuasi dan mengkarantina warganya dari virus corona:

Tim Medis rumah sakit wuhan

  • Australia

Pemerintah Australia termasuk salah satu negara yang akan memulangkan ratusan warganya di Wuhan. Nantinya, setelah dievakuasi ratusan warga Australia itu akan menjalani karantina di Pulau Christmas.

Kedutaan Besar Australia di Beijing mencatat ada sekitar 400 warga mereka di provinsi Hubei. Termasuk Wuhan, ada 17 kota di Hubei yang diisolasi karena virus corona, terdampak kepada kehidupan puluhan juta warganya.

Sementara Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan rencana evakuasi dan karantina di Pulau Christmas telah dipikirkan secara matang dan akan berkoordinasi dengan pemerintah China.

“Kami telah mengambil keputusan pagi ini untuk mempersiapkan rencana operasi bantuan evakuasi bagi warga Australia yang rentan dan terisolasi di Wuhan dan provinsi Hubei,” kata Morrison di Canberra.

Menteri Keuangan Australia Scott Morrison, PM baru Australia

 

Christmas Island adalah salah satu pulau terluar Australia yang terletak di Samudera Hindia. Berada sekitar 400 kilometer dari pulau Jawa, Christmas Island memiliki sekitar 1.800 penduduk di dalamnya.

Ratusan warga itu akan menjalani karantina di Christmas Island selama 14 hari, sesuai dengan masa inkubasi virus corona. Morrison mengatakan, prioritas evakuasi adalah balita dan orang tua, serta mereka yang memiliki izin tinggal terbatas.

Namun, Morrison mengatakan tidak ada jaminan proses evakuasi ini akan berhasil, karena mereka harus mendapatkan persetujuan dari China.

Singapura Karatina Mahasiswa China-Corona

  • Singapura

Pemerintah Singapura akan melakukan tindakan tegas demi mencegah penyebaran virus corona dengan cara mengisolasi ribuan orang yang datang dari China. Mereka yang melanggar perintah isolasi akan didenda hingga 10 ribu dolar Singapura atau Rp 100 juta, atau penjara hingga 6 bulan.

Singapura telah menghubungi 2.000 orang yang datang dari provinsi Hubei dalam beberapa hari terakhir. Kebanyakan mereka adalah mahasiswa asal China yang kuliah di Singapura, sisanya pekerja migran di panti jompo atau tempat penitipan anak.

Nantinya warga akan diberikan dua opsi untuk tempat isolasi, yakni di rumah atau di fasilitas yang disediakan pemerintah. Untuk opsi isolasi di rumah, warga harus memiliki kamar dan toilet sendiri, tidak berbagi, dan tidak berinteraksi dengan orang lain. Mereka akan diawasi oleh petugas medis.

Singapura Karatina Mahasiswa China-Corona

Sementara untuk opsi kedua, pemerintah menyediakan asrama-asrama kampus dan fasilitas militer sebagai tempat karantina. Pemerintah Australia telah mengosongkan beberapa asrama dan memindahkan mahasiswa asal China ke tempat itu.

Sebagai gantinya, pemerintah Singapura akan memberikan kompensasi hingga senilai Rp 1 juta bagi pelaku wirausaha yang diisolasi. Sedangkan bagi pekerja, kompensasi itu akan diberikan kepada majikan mereka.

Masa isolasi tidak termasuk dalam masa cuti kerja dan tidak disebutkan berapa lama karantina akan dilakukan. Namun karantina biasanya memakan waktu hingga 14 hari, masa inkubasi virus corona.

Virus Corona, Pasar Makanan Laut Huanan

  • Prancis

Pemerintah Prancis akan mengupayakan agar warganya dapat dievakuasi dari Wuhan. Namun, pemulangan ini hanya berlaku untuk ratusan dari 800 warga Prancis yang berada di Wuhan.

Menteri Transportasi Prancis, Jean-Baptiste Djebarri, mengatakan, membuka peluang memulangkan warga Prancis pada Kamis (25/1). Warga yang sudah dievakuasi harus menjalani 14 hari karantina untuk menghindari penyebaran virus corona di Prancis.

Sebab, saat ini sudah ada tiga warga di Prancis yang terinfeksi virus corona.

Djebarri mengatakan, warga yang mengalami gejala virus corona akan tetap dievakuasi untuk mendapat penanganan serius di Prancis.

LIPSUS VIRUS CORONA Thermal Scanner di Soetta

  • Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, tercatat ada 243 WNI di Provinsi Hubei terisolasi akibat wabah virus corona. Mayoritas adalah mahasiswa yang berada di wilayah karantina di Wuhan, Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, hingga Shiyan.

Sementara WNI yang menetap di Wuhan berjumlah hampir seratus orang dan semuanya mahasiswa.

Pemerintah Indonesia berencana akan mengevakuasi warganya dari China. TNI AU telah menyatakan kesiapannya untuk mengevakuasi WNI yang ada di China.

Namun, TNI AU masih menunggu arahan Kemlu terkait proses evakuasi WNI dari Wuhan, Hubei, China. Jika pihak Kemlu telah mengantongi izin dari pemerintah China, TNI AU segera mengevakuasi WNI.

PPertama Fajar Adriyanto dan Taibur Rahman

Kadispenau Marsma TNI Fajar Adriyanto mengatakan jika telah dievakuasi dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, para WNI itu akan langsung dikarantina di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Mereka akan dikarantina selama 28 hari.

“Oh iya dikarantina. Standarnya 28 hari di RSPI Dr Sulianti Jakarta, kita sudah menyiapkan itu semua baik rumah sakitnya, tempat mendaratnya di mana, di Halim, bagaimana pengungsiannya sudah disiapkan, TNI AU kan menyiapkan pesawat, ini tinggal gerak aja,” kata Fajar.

Pesawat Boeing B747 TNI AU

Karantina juga berlaku bagi petugas kesehatan dan tentara yang ikut mengevakuasi WNI dari Wuhan. Fajar mengatakan, para petugas akan dilengkapi dengan peralatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

“Begini, semua itu sudah menyiapkan anti-penularan untuk crew yang menjemput. Itu mungkin dengan masker dan segala macam, kemudian makanannya juga harus dikontrol dan juga nanti begitu kembali nanti akan dikarantina dulu. Jadi tidak langsung turun langsung bebas dikarantina dulu,” jelas Fajar.

Fajar menuturkan, TNI AU telah menyiapkan tiga pesawat untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan, yakni dua unit Boeing B737 dan satu unit C130 Hercules. Operasi penyelamatan langsung dilakukan TNI AU setelah mendapat arahan dari Kemlu.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan