Teka-teki pesawat Boeing yang jatuh di Provinsi Ghazni, Afghanistan, Senin (27/1), mulai terkuak. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim pesawat itu merupakan milik militer Amerika Serikat.

Dikutip dari Reuters, pasukan Taliban juga mengklaim telah menembak jatuh pesawat yang berisi 83 orang tersebut. Seluruh penumpang dan awak pesawat tewas dalam insiden itu.

“Pesawat itu berada dalam misi intelijen, dijatuhkan di daerah Sado Khel di distrik Deh Yak provinsi Ghazni,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Mujahid menambahkan, pesawat itu membawa pejabat tinggi AS. Namun belum jelas siapa saja pejabat tinggi yang dimaksud.

Salah seorang pejabat pertahanan Afghanistan yang menyelidiki peristiwa itu sebelumnya mengatakan, tidak ada pejabat AS dalam rombongan pesawat itu. Hingga kini penyelidikan masih dilakukan.

Sementara itu, pihak militer AS hingga saat ini masih belum memberikan komentar terhadap penembakan itu.

Sebelumnya pesawat yang jatuh itu diduga milik maskapai Ariana Afghan. Namun Ariana Afghan membantah hal itu dan menyatakan tidak ada pesawat mereka yang jatuh.

Juru bicara provinsi Ghazni, Arif Noor, mengatakan pesawat yang jatuh itu merupakan pesawat Boeing. Pesawat tersebut dalam perjalanan dari Herat menuju Kabul.

“Sebuah pesawat Boeing milik Ariana Afghan Airlines, jatuh di wilayah Sado Khel, distrik Deh Yak, provinsi Ghazni, sekitar pukul 13.10 waktu setempat,” kata Noori.

Wilayah jatuhnya pesawat itu dilaporkan berada di kekuasaan milisi Taliban. Media setempat memberitakan, anggota Taliban berada di tempat jatuhnya pesawat dan berusaha memadamkan api.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan