Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang Provinsi Elazig, sekitar 550 kilometer dari ibu kota Ankara, Turki, pada Jumat (24/1/2020) sore. Gempa tersebut kemudian diikuti oleh gempa susulan sebanyak lebih dari 250 kali, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (25/1/2020). Guncangan gempa juga dirasakan oleh sejumlah negara tetangga, seperti Suriah, Iran, dan Lebanon.

Setidaknya 21 orang dilaporkan meninggal dunia, 17 di antaranya di Elazig dan empat lainnya di Provinsi Malatya. Otoritas Bencana Turki (AFAD) mengatakan, lebih dari 1.030 orang terluka dan dirawat di rumah sakit setempat.

Terjebak reruntuhan

Sejumlah petugas kini tengah berusaha menyelamatkan korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Pekerja darurat di Elazig dilaporkan berhasil menyelamatkan tiga orang setelah terjebak 12 jam di bawah reruntuhan.

Menurut laporan pemerintah setempat, setidaknya ada 30 orang yang masih terjebak reruntuhan gempa dan menunggu bantuan.

Masyarakat Diimbau Tetap Tenang Televisi lokal Turki menunjukkan rekaman puluhan pekerja tengah berupaya menggali reruntuhan bangunan untuk menyelamatkan korban. Di tengah suhu dingin -8 derajat celsius, para petugas bekerja sepanjang malam untuk menemukan korban dengan peralatan seadanya. Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menggambarkan insiden tersebut sebagai bencana “level 3”.
Artinya, dibutuhkan respons secara nasional untuk menangani bencana gempa yang mengguncang wilayah timur Turki tersebut.

Sementara itu, Presiden Recep Tayyib Erdogan menyampaikan dukacita kepada para korban dan akan mengambil langkah cepat untuk membantu para korban.

“Doa kita kepada para korban dalam gempa bumi, dan segera memberikan penanganan mendesak bagi mereka yang terluka,” kata Erdogan melalui akun Twitter-nya.

Antisipasi gempa susulan

Sebagai upaya mengantisipasi adanya gempa susulan, AFAD memperingatkan warga untuk tidak kembali ke rumahnya. Saat ini, pihak AFAD telah mengirim bantuan yang dibutuhkan, seperti tempat tidur, selimut, dan tenda ke tempat pengungsian di gimnasium olahraga. Makanan, pemanas, dan bahan-bahan lain juga sedang dalam proses pengiriman ke wilayah tersebut. Dalam catatan kegempaan, Turki pernah diguncang gempa berkekuartan 7,6 SR pada Agustus 1996 yang menewaskan 17.000 orang dan mengakibatkan 500.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Selanjutnya, gempa pada 2011 juga mengakibatkan 523 orang meninggal.

Editor: PARNA
Sumber: kompas.com