BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai pengelola di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam, terus berupaya meningkatkan perekonomian melalui Penanaman Modal Asing (PMA).

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Dendi Gustinandar mengatakan, realisasi investasi di Batam terus mengalami peningkatan. Beberapa investor asing atau PMA menanamkan modalnya dan mulai membangun industri di Pulau Batam.

Realisasi investasi PMA di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam pada tahun 2019 meningkat tercatat sebesar USD359 juta dibandingkan realisasi investasi pada tahun 2018 sebesar USD326 juta.

“Total nilai invetasi yang telah tercatat berdasarkan data yang telah dihimpun aplikasi Online Single Submission (OSS) melalui Direktorat Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal BP Batam, di tahun 2019 telah mencapai nilai lebih dari USD359 juta. Angka tersebut berasal dari 108 perusahaan yang menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak lebih dari 15.000 karyawan,” kata Dendi, Kamis, (23/1/2020), di Marketing Centre BP Batam.

Dendi melanjutkan, rincian dari nilai investasi baru sebesar USD229 juta lebih yang terdiri dari 83 perusahaan. Nilai investasi baru ini menyerap 7.000 lebih tenaga kerja. Sementara itu nilai perluasan investasi sebesar USD130 juta lebih, investasi baru ini berasal dari 25 perusahaan dan menyerap lebih dari 7.900 tenaga kerja.

Adapun sektor dari investasi baru meliputi Hotel dan restoran; Industri instrumen kedokteran, mesin, elektronik, peralatan listrik dan optik; Industri kayu; Industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, persisi, optik dan jam; Industri barang dari kulit dan alas kaki; Industri karet dan plastik; Industri karet, barang dari karet dan plastik; Industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain; Industri kertas dan percetakan; Industri kimia dan farmasi; Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; Industri makanan; Jasa lainnya, Konstruksi; Listrik, gas dan air; Perdagangan dan reparasi; Perikanan; Pertambangan; Perumahan, kawasan industri dan perkantoran; Transportasi, gudang dan telekomunikasi.

Investasi yang melakukan perluasan berdasarkan sektor pada tahun 2019 ialah sektor Hotel dan Restoran; Industri mesin, elektornik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam; Industri karet dan plastik; Industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain; Industri kertas dan percetakan; Industri kimia dan farmasi, Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; Industri tekstil; Jasa lainnya; Konstruksi; Perdagangan dan reparasi; dan Pertambangan.

Dari perkembangan realisasi investasi baru berdasarkan Negara tahun 2019, dengan jumlah 12 negara yang berasal dari Australia, China, Germany, Hongkong, India, Indonesia, Malaysia, Singapore, Taiwan-Province of China, UEA, United Kingdom, British Virgin Islands.

Jumlah perusahaan terbanyak berasal dari Indonesia dan Singapura yang masing-masing berjumlah 20 perusahaan. Total dari investasi baru berdasarkan Negara ini berjumlah lebih dari USD229 juta yang menyerap TKI sebanyak 7.689 orang.

Dendi mengungkapkan, BP Batam akan senantiasa mengawal realisasi investasi dan perluasan di Batam. “BP Batam mengharapkan akan lebih banyak PMA baru yang masuk ke Batam dan menciptakan lapangan kerja,” pungkasnya.

Editor: PARNA
Sumber: batamtoday