JAKARTA – Penggunaan edible gold pada makanan semakin hari semakin banyak. Meski sudah terjamin aman tapi masih banyak yang meragukan emas ini, apalagi yang menggunakan embel-embel 24 karat.

Biasanya edible gold dijadikan sebagai garnish yang menambah estetika makanan. Berbagai makanan ditambahkan edible gold untuk menambah kesan mewah dan spesial. Bentuk ‘emas’ ini beragam, ada yang bubuk atau lembaran.

Sesuai dengan namanya, edible gold memiliki warna emas mengilap. Umumnya dijadikan hiasan untuk makanan penutup. Kendati demikian tak tertutup kemungkinan edible gold dijadikan hiasan untuk minuman ataupun olahan daging.

Dilansir dari Edible Gold (16/1) berikut beberapa fakta unik seputar edible gold. Ssst ada makanan yang harganya melonjak tajam saat sudah diberikan edible gold.

Foto: BBC Magazine

1. Awal kemunculan
Emas sudah dianggap sebagai logam mulia sejak ribuan tahun lalu. Benda apapun yang mengandung emas langsung dianggap memiliki nilai jual yang tinggi. Tidak ada yang tahu jelas kapan pertama kali emas dikonsumsi sebagai makanan namun kerajaan Mesir sudah mengolah emas sejak 5.000 tahun yang lalu.

Emas yang bisa dimakan ini tentunya berbeda dengan emas yang biasa dipakai sebagai perhiasan atau aksesoris. Secara alami emas murni memiliki tekstur yang lembut dan halus. Emas 24 karat termasuk jenis emas murni paling lembut.

Kini banyak produsen edible gold yang berlomba membuat edible gold sebagai tambahan bahan makanan. Emas ini juga tidak sepenuhnya murni karena sudah mendapat campuran perak namun diolah dengan teknik khusus agar tetap aman dikonsumsi. Emas akan berbahaya dikonsumsi ketika ditambahkan logam tembaga.

Foto: iStock

2. Apakah edible gold aman dimakan?
Secara umum, tidak ada bahaya yang mengganggu kesehatan setelah menelan edible gold. Tekstur alami emas yang lunak akan mudah melewati sistem pencernaan.

Edible gold juga dibuat dengan bentuk yang sangat tipis bahkan lebih tipis daripada kertas biasa. Ketebalan lembaran emas ini sekitar 1/8.000 milimeter. Emas ini juga tidak mengandung rasa dan teksturnya sangat rapuh sehingga cepat hancur.

Emas yang masuk ke dalam sistem pencernaan hanya akan ‘lewat saja’ tanpa memberikan efek apapun karena emas ini juga tak mengandung nutrisi untuk tubuh.

Secara alami, edible gold akan keluar dari dalam tubuh setelah 24 jam setelah menyantapnya. Partikel emas ini tidak berubah dan tidak bereaksi di dalam tubuh. Intinya, emas ini hanya dijadikan hiasan semata.

Foto: iStock

3. Komposisi edible gold
Rata-rata emas yang bisa dimakan ini memiliki kadar 23 karat atau 24 karat. Komposisinya terdiri dari campuran emas murni dan perak. Biasanya produsen mencampur 98 persen emas murni dan 2 persen perak murni.

Meskipun dijadikan pelengkap makanan, tapi edible gold sejatinya tetaplah barang mewah. Setiap penjualan edible gold selalu dilengkapi sertifikat. Penjualan edible gold juga tidak sembarangan, ada produsen resmi yang menjamin emas buatannya adalah emas asli.

Sertifikat ini sekaligus menjadi jaminan kalau edible gold memang dibuat menggunakan emas asli. Harga yang selangit dipengaruhi oleh bahan baku yang memang mahal serta proses pembuatan yang sangat sulit. Berhati-hatilah ketika ada produsen yang mengklaim menjual edible gold dengan harga di bawah rata-rata karena emas ini disinyalir palsu.

Foto: iStock

4. Takaran konsumsi
Menurut peraturan di Eropa, tidak ada batasan jumlah konsumsi emas yang disarankan. Artinya edible gold aman dikonsumsi meskipun dalam jumlah banyak. Namun tentu saja orang akan berpikir ratusan kali jika hendak menyantap emas dalam jumlah banyak sekaligus.

Jangan khawatir emas akan menggumpal di saluran cerna. Setelah melewati sistem pencernaan, emas akan keluar bersama sisa makanan. Bentuknya mungkin sudah berupa partikel halus seperti debu jadi tak perlu membayangkan lembaran emas keluar dari tubuh Anda.

Lagipula para chef biasanya hanya menambahkan sedikit edible gold pada makanan. Tujuannya sebagai garnish untuk mempercantik makanan. Ada beberapa jenis edible gold yang beredar di pasaran yakni bubuk, sprinkle dan lembaran. Namun jenis lembaran termasuk yang paling populer hingga saat ini.

Foto: Instagram @nusr-et

5. Makanan yang disajikan dengan emas
Ada banyak makanan yang disajikan dengan menggunakan tambahan edible gold. Beberapa makanan dengan lapisan emas ini justru diklaim sebagai makanan termahal di dunia.

Ada burger lapis emas yang dibanderol dengan harga Rp 7 juta di New York, pizza seharga Rp 26 juta, sushi Rp 23 juta, donat, champagne hingga aneka dessert yang juga tak kalah fantastis harganya. Para chef seolah sengaja menambahkan hiasan emas untuk mendongkrak harga dan eksistensi makanannya.

Makanan yang paling baru dan fenomenal adalah steak seberat 1,2 kilogram yang disajikan dengan lapisan edible gold. Steak racikan Chef Salt Bae ini dibanderol dengan harga Rp 13 juta. Di Indonesia juga sudah banyak makanan yang disajikan dengan lapisan edible gold. Mulai dari cokelat, cake, pasta hingga ayam geprek. Tergoda mencoba?

Editor: PARNA
Sumber: detikfood