JAKARTA – Sutradara Spike Lee diumumkan menjadi ketua juri di Festival Film Cannes, Selasa (14/1). Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Cannes memiliki ketua juri berkulit hitam.

Pembuat film Malcolm X dan Do the Right Thing itu menjadi pria keturunan Afrika pertama yang memimpin festival film terbesar dunia, yang akan diadakan pada Mei mendatang di French Riviera.

Lee mengaku terkejut sekaligus gembira mendengar kabar itu. Ia juga merasa terhormat mendapat penghargaan tersebut.

“Berkat terbesar saya sudah terjadi secara tiba-tiba. Saya merasa terhormat menjadi pria Afrika pertama yang memimpin juri dan festival film Cannes,” kata Lee, mengutip AFP.

Dalam pernyataan resmi, Lee mengungkapkan penilaiannya tentang Cannes, yang ia sebut telah mengubah kehidupannya.

“Buat saya, Cannes (selain sebagai festival film terpenting di dunia, tanpa mengurangi hormat pada siapapun) telah memberi dampak besar dalam karier film saya. Anda bisa bilang, Cannes mengubah jalur perjalanan yang menjadikan siapa saya hari ini di dunia sinema,” ujarnya.

Saat itu, Lee juga menyampaikan terima kasih terhadap masyarakat Prancis yang telah mendukung kariernya.

“Terima kasih, orang-orang Prancis hebat yang telah mendukung karier film saya selama empat dekade. Saya akan selalu menghargai hubungan spesial ini,” katanya.

Direktur Cannes, Thierry Fremaux mengatakan kepribadian Lee yang flamboyan diharapkan dapat memberi warna tersendiri di festival.

“Perspektif Spike Lee lebih berharga dari sebelumnya. Cannes adalah kampung halaman dan penyuara global bagi mereka yang berpikiran terbuka dan mempertanyakan sikap serta ide-ide,” katanya.

Beberapa tahun belakangan, Cannes kerap mendapat kritik atas kurangnya perbedaan di dalam penyelenggaraannya. Kritik itu memberi contoh tentang sedikitnya sutradara wanita yang masuk kompetisi, juga juri yang lebih banyak beranggotakan pria.

Satu-satunya orang Asia yang pernah memimpin juri Cannes dalam 73 tahun sejarah perhelatan itu adalah Wong Kar-wai asal Hong Kong. Sementara aktris Prancis Isabelle Adjani menjadi keturunan Afrika pertama di kursi ketua juri pada 1997.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia