JAKARTA – BPH Migas dan Komisi VII DPR melakukan kunjungan ke Fuel Terminal Pematang Siantar, Sumatera Utara pada Sabtu (4/1).

Kunjungan itu dilakukan di antaranya oleh Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, anggota Komisi VII DPR RI M Nasir didampingi oleh SPV Pertamina Jumali dan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Litigasi dan Keamanan Obyek Vital Nasional (Obvitnas) Yurod Saleh.

Salah satu keunikan TBBM Siantar dibanding TBBM lainnya adalah fasilitas penerimaan pasokan BBM yang menggunakan Rail Tank Wagon (RTW) PT KAI (Persero) dari Terminal BBM Medan Group.

Terminal BBM ini bertugas sebagai penerima, penimbun dan penyalur BBM ke SPBU yang tersebar di empat Kabupaten yaitu Kodya Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Samosir, dan Asahan.

Stok BBM di TBBM Pematang Siantar pada tanggal 04 Januari 2020 sendiri adalah
1. Pertalite, Pump Stock: 767 KL, Covered Day (CD) 2,1 hari. Dengan floating stock (RTW/4 jam dari TBBM Medan Group) sebanyak 408 KL (12 gerbong RTW, @34 KL), sehingga CD total menjadi 3,2 hari.

2. B30, Pump Stock 516 KL, CD 3,1 hari.

Kunjungan ke Simalungun

Selain itu, pejabat sejumlah lembaga itu melakukan inspeksi ke SPBU 14.211.208 di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. SPBU itu merupakan salah satu stasiun yang berada di jalur lintas Siantar-Simalungun.

“Jaga ketersediaan stok BBM,” kata Fanshurullah dalam keterangannya, Sabtu (5/1).

Pemilik SPBU Rajamin Sirait menuturkan sejauh ini tak ada kendala untuk penyediaan dan distribusi kepada masyarakat.

Dalam kesempatan itu, anggota Komisi VII DPR M Nasir mengusulkan diberikan kembali alokasi BBM jenis premium dan solar. “Karena selama ini hanya mendapatkan kurang lebih 4 KL per hari,” kata Nasir.

Selanjutnya Tim BPH Migas melakukan pengecekan data sarfras, stok dan pendistribusian BBM SPBU dengan hasil sebagai berikut:

Data Sarfras SPBU

(Noozle / Dispenser / tangki / kapasitas)
Pertalite : 4 / 2/ 1 / 16 KL
Solar : 2 /1 /1 / 32 KL
Dexlite : 2 /1 /1 /40 KL

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia