JAKARTA – Presiden China Xi Jinping dilaporkan menyindir tindakan Amerika Serikat yang kerap mengomentari dan mencampuri urusan dalam negeri mereka seperti soal Taiwan, demonstrasi Hong Kong, hingga kebijakan Beijing soal etnis Uighur di Xinjiang.

Dalam percakapan di telepon dengan Trump, Xi menuturkan kelakuan AS tersebut dapat membahayakan relasi kedua negara raksasa ekonomi tersebut.

“Xi mencatat perilaku AS yang telah mencampuri urusan dalam negeri China dan merugikan kepentingan China bisa merusak rasa saling percaya dan kerja sama bilateral,” bunyi laporan kantor berita China, Xinhua, pada Sabtu akhir pekan lalu.

Xinhua menuturkan saat bertelepon, Xi juga berharap Washington akan secara serius menerapkan tindakan yang dapat mencegah hubungan bilateral dan agenda penting antara China-AS terganggu.

Percakapan telepon itu berlangsung ketika AS-China telah menyetujui fase pertama perjanjian untuk mengakhiri 18 bulan perang tarif antara kedua negara.

Dilansir AFP, Xinhua melaporkan percakapan kedua pemimpin itu terjadi atas permintaan Trump.

Sementara itu, berbeda dengan Xinhua, Trump mengklaim percakapannya dengan Xi di telepon itu berlangsung “sangat baik”.

“Baru saja menggelar percakapan yang sangat baik dengan Presiden China Xi Jinping terkait perjanjian perdagangan kedua negara. China telah memulai pembelian produk pertanian skala besar dan lebih banyak lagi. Penandatanganan formal [perjanjian tahap satu] sedang diatur,” kata Trump melalui kicauan di Twitter.

Trump menuturkan selain membicarakan soal perjanjian perdagangan, ia dan Xi juga mendiskusikan masalah Korea Utara dan situasi di Hong Kong.

Kedua negara memang memiliki banyak perbedaan yang tak jarang merenggangkan relasi bilateral.

AS juga kerap berkomentar terkait demonstrasi rusuh yang terjadi di Hong Kong sejak awal Juni lalu hingga menuding China memberlakukan kebijakan sewenang-wenang terhadap etnis minoritas Uighur di Xinjiang.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia