JAKARTA – Makanan laut atau seafood merupakan jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi pada sejumlah orang. Sama seperti alergi lain, alergi seafood juga ditandai dengan sejumlah gejala yang muncul pada tubuh.

Alergi seafood terjadi akibat respons sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang terkandung dalam hewan laut tertentu. Mengutip Mayo Clinic, biasanya hewan laut yang berisiko memicu alergi ialah jenis krustasea dan moluska, seperti udang, kepiting, lobster, cumi-cumi, tiram, dan kerang.

Alergi seafood juga bisa terjadi lantaran adanya racun atau parasit yang terdapat dalam makanan laut, misalnya saat mengonsumsi udang yang tak segar atau tak dibersihkan kotorannya. Kotoran udang terdapat pada usus yang berbentuk benang hitam pada area punggung. Area itulah yang kerap membuat orang mengalami alergi saat mengonsumsi udang.

Beberapa orang bisa mengalami alergi saat mengonsumsi satu jenis seafood, bahkan ada yang alergi semua jenis seafood. Studi menunjukkan sekitar 1 persen populasi diperkirakan mengalami alergi seafood. Alergi ini lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa daripada anak-anak.

Walau diagnosa alergi seafood hanya bisa ditegakkan oleh dokter melalui pertimbangan klinis dari serangkaian tes, namun sejumlah reaksi yang terjadi pada tubuh saat mengonsumsi seafood bisa dijadikan diagnosa dini terhadap kemungkinan alergi seafood.

Berikut sejumlah gejala alergi seafood ringan yang muncul pada tubuh:
1. Gatal-gatal pada sebagian atau seluruh bagian tubuh.
2. Mulut dan tenggorokan terasa gatal atau panas.
3. Terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tertentu.
4. Terjadi reaksi pada usus yang ditandai dengan muntah atau diare.

Dikutip dari Australian Society of Clinical Immunology and Allergy (ASCIA), terdapat reaksi atau gejala alergi seafood yang parah pada sebagian orang yakni:
1. Kesulitan bernapas atau sesak napas.
2. Hilang kesadaran atau pingsan.
3. Tekanan darah menurun atau syok sehingga dapat mengancam jiwa.

Untuk mencegah alergi ringan, Anda bisa memastikan bahwa seafood benar-benar segar saat dikonsumsi untuk mengurangi paparan parasit serta racun. Selain itu, pastikan seafood dibersihkan dengan benar sebelum dimasak.

Sedangkan orang yang kerap mengalami alergi seafood parah, disarankan untuk menghindari makanan laut agar gejala alergi seafood tidak muncul. Atau lakukan tes alergi untuk benar-benar tahu jenis seafood apa saja yang rentan membuat alergi.

Pasalnya, sejumlah seafood kaya akan kandungan asam lemak omega-3 yang dibutuhkan oleh tubuh. Kalaupun benar-benar tak bisa makan seafood, dokter bisa merekomendasikan suplemen tepat untuk memenuhi nutrisi dari seafood.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia