JAKARTA – Pisang merupakan makanan pendamping (ASI) ideal. Tekstur pisang yang lembut akan mudah dicerna oleh perut bayi.

Namun, cara pemberian yang salah bisa berujung bahaya, sebagaimana yang terjadi pada bayi berusia 40 hari di Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang meninggal setelah tersedak pisang pemberian sang ibu.

Sebelum berusia 6 bulan, bayi memang tak disarankan untuk mengonsumsi makanan padat selain ASI. Sistem pencernaan bayi yang masih belum berkembang dengan sempurna akan lebih rentan dan mudah terganggu jika diberi asupan selain ASI.

Selain itu, motorik bayi juga belum siap sehingga berisiko menyebabkan bayi tersedak.

Beragam nutrisi pisang akan terasa manfaatnya jika diberikan pada bayi berusia 6 bulan atau lebih. Standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF menyebutkan, bayi baru bisa diberikan makanan padat pada usia 6 bulan ke atas yang dibarengi dengan pemberian ASI secara berlanjut.

Pisang menjadi makanan ideal untuk mengenalkan bayi pada makanan padat.

Mengutip situs kesehatan Very Well Family, berikut manfaat pisang sebagai makanan pendamping ASI bayi.

1. Memiliki rasa yang manis
Pisang berukuran medium (126 gram) mengandung 19 gram gula yang memberikan rasa manis alami. Hal ini akan membuat pisang lebih mudah untuk diterima oleh bayi. Secara alami, bayi akan tertarik untuk mencecap makanan dengan rasa manis.

2.Kaya akan nutrisi penting
Pisang sarat akan kalium, mineral yang penting untuk mengatur tekanan darah, menghindari batu ginjal, dan menguatkan tulang. Selain itu, pisang juga mengandung beragam nutrisi lain seperti kalsium, magnesium, zat besi, serta berbagai vitamin seperti vitamin A, B6, B12, dan folat.

3. Meningkatkan fungsi otak
Kandungan folat pada pisang dapat membantu perkembangan otak dan meningkatkan daya ingat anak. Selain itu, kalium juga dapat membantu sirkulasi darah ke otak untuk meningkatkan kinerja otak.

4. Mengandung banyak serat
Satu buah pisang mengandung 3 gram serat yang dapat membantu melancarkan pencernaan bayi. Selain itu, serat juga bisa membuat bayi merasa kenyang lebih lama.

Namun, jangan berikan pisang kepada bayi yang sedang sembelit. Pasalnya, pisang juga mengandung tanin dan pati resisten, dua komponen yang malah bisa memperburuk sembelit.

5. Meningkatkan penglihatan
Pisang mengandung vitamin A yang baik untuk meningkatkan penglihatan anak karena dapat membantu melindungi kornea.

Namun, tak sembarang pisang dikonsumsi. Bayi hanya bisa mengonsumsi pisang yang telah dihaluskan. Berikut cara mengolah banana puree atau ‘bubur pisang’ untuk bayi, mengutip situs Parents.

1. Pilih pisang dengan kulit berwarna kuning bebas bercak. Kulit hijau menandakan pisang yang belum matang.

2. Bersihkan kulit luar pisang dengan bilasan air cuka. Campurkan 1 cangkir cuka putih dan 3 cangkir air untuk membuat bilasan cuka, lalu gosok kulit luar pisang dengan air bilasan cuka untuk menyingkirkan bakteri dan pestisida yang ada di dalamnya.

3. Kupas dan potong pisang menjadi beberapa bagian lalu taruh dalam wadah.

4. Haluskan pisang dengan menggunakan garpu atau penumbuk kentang. Anda juga bisa menghaluskannya dengan menggunakan blender hingga lembut. Sebagai catatan, pisang memiliki warna ungu muda kecokelatan saat dihaluskan.

5. Tambahkan air sesuai kebutuhan untuk mencapai kelembutan yang diinginkan. Agar terasa lebih creamy, haluskan pisang dengan ASI atau susu formula.

Bubur pisang sebagai makanan pendamping ASI ideal untuk bayi siap disajikan dan memberikan manfaatnya.

Editor: PARNA

Sumber: CNN Indonesia