JAKARTA – Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un meresmikan pembangunan mega proyek wisata di Gunung Paektu.

Kantor berita Korea Utara, KNCA mengungkapkan Pyongyang mencurahkan upaya maksimal untuk pembangunan objek wisata di sekitar Samjiyon, kota terdekat Gunung Paektu.

Dalam pembukaan tersebut, Kim yang mengenakan mantel kulit berwarna hitam memotong pita sebagai penanda upacara peresmian pembangunan proyek.

Dilansir AFP, di lokasi ini nantinya akan dibangun museum revolusioner Korut, kompleks latihan olahraga musim dingin, pabrik pengolahan blueberry dan kentang, hingga 10 ribu apartemen.

Ribuan pekerja dikerahkan untuk proyek konstruksi Gunung Paektu. AFP mencatat sebagian besar tentara Korea Utara diterjunkan untuk proyek konstruksi.

Sebelum mulai meresmikan proyek ini, Kim beberapa kali mengunjungi Gunung Paektu. Para pejabat meyakini akan ada operasi besar untuk menyerang dunia dengan membuat langkah maju dalam revolusi Korea.

Para analis menduga simbol tersebut menandakan arah kebijakan baru untuk Korut terkait senjata nuklir. Kim sempat terekam menunggang kuda putih menuju puncak gunung pada Oktober lalu. Sementara pada Desember 2017 Kim dilaporkan mendaki puncak Gunung Paektu.

Gunung Paektu merupakan gunung tertinggi di semenanjung Korea yang menjulang hingga 2.755 mdpl dan membelah Korea Utara dan China.

Di puncak gunung terdapat sebuah kawah besar bernama Chon atau dalam bahasa Korea berarti Danau Surgawi. Danau tersebut merupakan danau kawah terdalam dan terdingin di dunia.

Gunung Paektu merupakan saksi bisu perang gerilya Korea melawan Jepang. Perang tersebut menyandera Semenanjung Korea sebagai koloni Jepang hingga kemudian menyerah pada 1945 dan menjadi akhir Perang Dunia II.

Ayah Kim Jong-un, mantan pemimpin Korut Kim Jong Il lahir di salah satu kamp rahasia di sini pada tahun 1942.

Penduduk Korea menganggap Gunung Paektu tidak hanya sebagai jantung Revolusi Korea, tetapi juga sebagai tempat asal leluhur mereka dan sebagai gunung suci, salah satu dari tiga gunung “berjiwa”; Jirisan, Hallasan dan Paektusan. (evn)

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia