JAKARTA – Bermodal Rp 1 juta bisa mendatangkan penghasilan berlipat ganda bila jeli menangkap peluang usaha. Seperti yang sudah dibuktikan oleh Noor Alfian Asslam, pemilik UMKM Localnesia Indoestry.

Bisnis yang dia geluti mulai 2017 itu memproduksi kerajinan dari kulit sapi. Dia mendirikan usaha tersebut dengan keterbatasan dana. Akan tetapi jika ditambah dengan ketekunan, seperti kalimat bijak, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Dengan modal seadanya, dia membuat kerajinan kulit sapi menjadi dompet hingga tali jam.

“Kita produknya produk handmade, kerajinan tangan dengan menggunakan bahan baku kulit sapi yang sudah diolah di pabrik dengan olahan yang jadi baku gitu. Terus kita bikin sendiri produk misalnya kayak dompet, jam tangan dengan secara manual,” kata dia kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Sebenarnya, kerajinan yang dibuat dari kulit sapi sudah banyak digeluti oleh pelaku usaha. Artinya, dia bukan pemain tunggal atau masuk ke pasar yang masih sedikit pemainnya.

Tentu saja perlu kecermatan untuk bisa bersaing dengan para kompetitor yang memproduksi barang serupa. Di situ lah kreativitasnya diuji.

“Kan yang bikin produk kerajinan dari kulit sapi kan sudah terlalu banyak ya. Tapi kan kalau produk kita lebih ada detail motif-motifnya, terus bikin motif khas Indonesia kayak batik gitu,” ujarnya.

Kulit sapi ini, lanjut dia, lebih kuat dan tahan lama. Jadi produk yang dihasilkan tidak mudah rusak.

Biasanya, konsumen yang berminat dengan produknya adalah kalangan mahasiswa dan usia di atasnya, yaitu 30 sampai 40 tahun. Untuk produk dompet dan jam tangan, masing-masing dia jual mulai dari harga Rp 350 ribu dan Rp 150 ribu. Bagi yang berminat bisa membeli lewat Instagram @localnesia.watch.

“Kalangannya antara mahasiswa dan generasi di atasnya, yang kerja, umuran 30 sampai 40 lah,” ujarnya.

Bisnis yang sudah dia geluti lebih dari dua tahun itu telah mendatangkan omzet sebesar Rp 40 juta per bulan.

“Omzet, kalau bicara omzet ya kita masih sekelas UMKM. Jadi kalau sekitar satu bulan omzet Rp 40 juta,” tambahnya.

Editor: PARNA
Sumber: detikfinance