Sedotan plastik di satu sisi tampak tidak berbahaya. Dari delapan juta ton sampah yang mencemari samudra setiap tahunnya, persentase sampah sedotan plastik hanya 0,025 persen.

Di sisi lain, sedotan plastik menyimpan ancaman besar untuk samudra. Sifatnya yang ringan membuat sedotan plastik tidak bisa diproses oleh penyortir daur ulang mekanis. Hal ini memperbesar kemungkinan sedotan plastik menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) atau masuk ke badan air dan berakhir menjadi sampah samudra.

Salah satu langkah kecil yang berdampak besar untuk kelestarian lingkungan, adalah menolak penggunaan sedotan plastik. Dengan kata lain, menolak penggunaan sedotan plastik tidak menuntut perubahan kebiasaan yang drastis.

Dari mengurangi dan menolak sama sekali penggunaan sedotan plastik, kebiasaan baikmu bisa dikembangkan menjadi menolak penggunaan plastik sekali pakai jenis lain — kantong plastik, gelas plastik, atau tutup cangkir plastik.

Walau demikian, pilihan untuk menolak plastik sekali pakai tidak selalu tersedia. Tidak perlu khawatir jika ini terjadi, karena menolak penggunaan plastik bukan satu-satunya cara yang bisa diambil untuk mencegah terjadinya sampah. Cara lain yang bisa diambil adalah dengan memastikan sampah plastik yang kita gunakan, terutama yang dapat didaur ulang seperti plastik botol PET, berakhir di fasilitas daur ulang alih-alih TPA atau samudra.

Nasib terbaik yang bisa menimpa plastik botol bekas adalah didaur ulang. Memastikan plastik botol yang telah kita pakai berakhir di fasilitas daur ulang menjadi sangat penting dalam penyelesaian masalah sampah plastik karena semakin banyak sampah yang didaur ulang, semakin sedikit sampah yang menumpuk di TPA atau yang masuk ke badan air.

Idealnya, tidak ada plastik botol yang menumpuk di TPA atau menjadi pencemar samudra — semua plastik botol bekas masuk ke fasilitas daur ulang. Namun kondisi ideal itu masih jauh dari terealisasi karena persentase plastik botol yang masuk ke fasilitas daur ulang, untuk saat ini, hanya 4 persen.

Mengenai hal ini, ada langkah kecil yang bisa kita ambil, yaitu meremukkan plastik botol yang telah selesai pakai, menolak penggunaan sedotan plastik, meremukkan plastik botol adalah langkah kecil yang dampaknya besar.

Langkah kecil ini membantu banyak dalam proses daur ulang plastik botol. Proses daur ulang plastik botol, umumnya, adalah seperti ini:

1. Plastik botol harus dikumpulkan — dari rumah, dari tempat usaha, dari banyak tempat lain yang mengonsumsi air minum dalam kemasan plastik botol.

2. Plastik botol harus dipisahkan dari metal, kaca, dan benda-benda lain yang masuk ke tong sampah.

3. Plastik botol dipisahkan berdasarkan jenisnya.

4. Plastik botol dibersihkan dari sisa makanan, cairan, atau residu bahan kimia.

5. Plastik botol dicarik menjadi serpihan plastik.

Di bagian kelima itulah kita membantu proses daur ulang plastik botol, karena untuk diproses menjadi serpihan plastik yang nantinya menjadi bahan baku produk daur ulang, plastik botol harus diremukkan terlebih dahulu.

Sampai situ saja, langkah-langkah kecil kita sudah membantu banyak dalam penanggulangan masalah sampah plastik. Namun tentu saja kita selalu bisa mengambil pilihan untuk melangkah lebih jauh, seperti ikut serta dalam gerakan #NiatMurni Ades dengan Go-Jek dan Waste 4 Change (W4C).

Lagipula, meremukkan plastik botol adalah satu hal dan memastikan plastik botol yang telah kita remukkan benar-benar berakhir di fasilitas daur ulang adalah hal lain. Plastik botol yang telah kita remukkan, walau sudah masuk tong sampah, belum tentu berakhir di fasilitas daur ulang. Dari tong sampah, plastik botol lebih besar peluangnya berakhir di TPA.

Lain cerita jika plastik botol yang telah kita remukkan dikirim ke bank sampah. Fasilitas ini menjamin plastik botol diteruskan ke fasilitas daur ulang. Tidak perlu khawatir jika pengetahuanmu mengenai lokasi bank sampah terbatas. Ades, berkolaborasi dengan Go-Jek, membuat mengirim plastik botol ke bank sampah sama mudahnya dengan mengirim barang apa pun. Kamu bisa dengan mudah mengirim plastik botol PET bekas dari rumah atau kantor dengan bantuan Go-Send. Plastik-plastik botol yang kamu kirimkan, nantinya, akan didaur ulang. Daftarkan diri di cokeurl.com/niatmurni dan kirim plastik botol bekas ke bank sampah terdekat.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan