JAKARTA – Korea Utara melalui kantor berita resmi, KCNA mengecam mantan Wakil Presiden Amerika Serikat sekaligus kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dengan kata-kata kasar.

“… gila seperti Biden dapat melukai banyak orang jika mereka diizinkan berlari. (…) Mereka harus dipukuli sampai mati dengan tongkat. Melakukan itu juga akan bermanfaat bagi AS,” ujar kantor berita tersebut, seperti dikutip AFP pada Jumat (15/11).

Sumpah serapah itu diluncurkan tak lama setelah Biden merilis iklan kampanye pada pekan ini yang mengutuk kebijakan luar negeri Trump.

Dalam kampanye tersebut Biden mengatakan Trump telah memuji diktator dan tiran, sementara menyingkirkan sekutu melalui kebijakannya.

Meski tidak secara gamblang mengarahkan pernyataan tersebut ke Pyongyang, kata-kata “tiran” dalam iklan itu berbarengan dengan munculnya gambar Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Singapura tahun lalu.

KNCA memandang Biden telah memfitnah kepemimpinan tertinggi DPRK atau Korut. Mereka menyamakan Biden dengan binatang gila yang kerap melukai banyak orang.

Selain itu KCNA juga mengolok Biden menderita demensia dan tidak kunjung terbangun dari tidur. Serupa dengan olokan Trump yang kerap menyebut Biden dengan sebutan “sleepy Joe”.

“Sepertinya sudah tiba saat baginya untuk meninggalkan hidupnya,” kata KCNA.

Ini bukan kali pertama Korea Utara mengolok Biden. Pada bulan Mei lalu, Biden juga pernah disebut bodoh dan memiliki IQ rendah setelah menyebut Kim sebagai diktator dan tiran.

Seorang peneliti senior di Institut Sejong, Korea Selatan mengatakan retorika yang diungkapkan kantor berita itu menunjukkan sikap tidak sabar Korea Utara terhadap kritik ke pemimpinnya.

“Pyongyang selalu benci mendengar pemimpinnya dicap sebai tiran atau diktator oleh dunia luar,” tuturnya.

Kendati demikian spesialis propaganda Korea Utara dari Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan mengakui olokan terhadap Biden kali ini termasuk ekstrem. Metafora “menghabisi anjing” sendiri sudah beberapa kali dilayangkan oleh Korea Utara.

Trump bahkan pernah menjadi target amarah Pyongyang pada 2017 lalu. Kala itu kedua pemimpin negara tersebut saling lempar cercaan dan ancaman sebelum akhirnya bertemu dan berekonsiliasi.

Ketika pertengkaran semakin memanas, Kim pernah mengolok Trump sebagai orang Amerika yang gila mental sehingga harus dijinakkan dengan api. Kemudian olokan disusul oleh KCNA yang menyebut Trump sebagai “anjing gila”.

 

Editor: PARNA

Sumber: CNN Indonesia