Pemerintah menyiapkan dana Rp 1,7 triliun untuk pengembangan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tahun depan. Angka ini naik dibandingkan anggaran tahun lalu yang hanya Rp 1,54 triliun.

Naiknya kucuran dana ini karena Labuan Bajo masuk dalam lima daerah wisata super prioritas selain Danau Toba, Borobudur, Likupang, dan Mandalika. Pengelola setempat, yakni Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Kementerian Pariwisata pun bakal mengendorse tokoh ternama untuk mempromosikan wisata di sini.

“Mungkin seperti Leonardo DiCaprio mungkin model-model seperti itu, tapi nanti kami lihat lagi,” kata Presiden Direktur BOPLBF Kementerian Pariwisata Shana Fatina di Labuan Bajo, Jumat (15/11).

Shana bilang sebenarnya pamor Labuan Bajo sendiri sudah sangat terkenal di luar negeri, apalagi dengan maraknya pengguna media sosial. Jadi, publik figur yang bakal membantu promosikan Labuan Bajo merupakan tokoh peduli lingkungan dengan memasarkan konsep konservasi Labuan Bajo.

Anggaran tersebut disalurkan melalui lima kementerian, meliputi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rp 979,3 miliar, Kementerian Perhubungan Rp 435,04 miliar, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rp 244,74 miliar.

Lalu ada juga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Rp 21,72 miliar, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rp 29,23 miliar.

Tak hanya melibatkan tokoh terkenal dunia, Shana menjelaskan dana Rp 1,7 triliun itu juga bakal banyak digunakan untuk pengembangan lain, terutama infrastruktur di sekitar kawasan.

Pihaknya juga bakal mengusung konsep wisata tematik seperti bulan madu, motor gede (moge), dan wisata religi. Tujuannya, untuk menarik wisatawan kembali mengunjungi Labuan Bajo usai kedatangan pertama.

“Konsep ini yang sedang kami kembangkan dan rencananya akan kami perkenalkan tahun depan,” paparnya.

Selain itu, Shana juga bakal mengembangkan Integrated Tourism Masterplan (ITMP) wisata bahari berkelas dunia, pengembangan kawasan dan infrastruktur dasar di lahan otorita, penguatan narasi dan konten pariwisata kearifan lokal, serta percepatan pengembangan desa wisata.

Lalu, aksesibilitas juga bakal jadi fokus utama. Shana mengatakan pemerintah akan mempercepat pembangunan Bandara Komodo menjadi bandara internasional, percepatan pembangunan jalan strategis nasional lintas utara, dan pemindahan pelabuhan peti kemas.

“Jadi 2020 betul-betul luar biasa dukungan dari Menteri Keuangan, anggaran kami jauh lebih besar dan jauh lebih banyak sekitar Rp 1,7 triliun untuk pembangunan Labuan Bajo, Flores pasti dampaknya akan lebih besar lagi,” terangnya.

 

Editor: PARNA

Sumber: kumparan