BOLIVIA – Presiden Bolivia Evo Morales memutuskan mengundurkan diri setelah beberapa pekan terakhir aksi protes terhadap dirinya berlangsung. Keputusannya ini dilakukan sesaat setelah militer menyerukan agar Morales mundur demi keamanan negara. Diberitakan Reuters, pengunduran diri Morales disampaikan pada Minggu malam waktu setempat (10/11/2019).

Morales yang telah memimpin Bolivia selama 14 tahun menyatakan mundur demi mengembalikan stabilitas keamanan. “Saya mundur, mengirimkan surat pengunduran diri ke Anggota Legislatif. Ini adalah kewajiban saya sebagai presiden pribumi dan presiden seluruh rakyat Bolivia untuk perdamaian,” kata Morales. “Saya ingin rakyat Bolivia tahu bahwa saya tidak punya alasan untuk kabur, mereka harus membuktikan jika saya mencuri sesuatu,” lanjut Morales.

Turut mengundurkan diri bersama Morales adalah wakil presiden Alvaro Garcia Linera.

Bolivia di bawah kepemimpinan Morales menjadi salah satu negara Amerika Latin dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Angka kemiskinan juga dipangkas hingga setengahnya. Namun pamor Morales anjlok akibat tuduhan kecurangan pemilu. Ditambah lagi dukungan dari polisi dan militer terhadap Morales merosot.

Panglima militer Bolivia, Jenderal Williams Kaliman, telah meminta Morales mundur demi perdamaian dan stabilitas negara. Massa pemrotes menuding Morales curang dalam pemilu yang memenangkannya 20 Oktober lalu.

Morales membantahnya, namun hasil penyelidikan Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) menunjukkan adanya pelanggaran serius dalam pemilu Bolivia.
Laporan OAS menyebut, hasil pemilu harus dianulir karena ditemukan manipulasi sistem penghitungan suara.

Morales telah mengatakan akan menerima apapun hasil penyelidikan OAS dan menyerukan pemilu ulang. Namun pemimpin berusia 60 tahun ini juga menegaskan ada upaya kudeta terhadap dirinya. Belum diketahui siapa yang akan menggantikan Morales karena wakil presiden juga ikut mundur.

 

 

Editor : PARNA

Sumber : kumparannews