Barcelona gagal menorehkan hasil apik di matchday 4 Liga Champions 2019/20. Bersua Slavia Praha di Camp Nou, Rabu (6/11/2019) dini hari WIB, Barcelona hanya mampu bermain imbang 0-0.

Meski gagal membukukan kemenangan, posisi Barcelona selaku pemuncak Grup F masih aman. Saat ini, mereka mengumpulkan 8 poin, terpaut empat poin dari Inter Milan dan Borussia Dortmund yang juga akan bertemu pada Rabu (6/11) dini hari WIB.

Di laga ini, Barcelona menurunkan para pemain inti mereka. Ada Lionel Messi, Antoine Griezmann, serta Ousmane Dembele di lini depan. Frenkie de Jong dan Arturo Vidal mengisi lini tengah, mendampingi Sergio Busquets.

Lini pertahanan dikomandoi Gerard Pique dan Clement Lenglet. Nelson Semedo dan Jordi Alba mengisi posisi bek sayap.

Slavia juga menerapkan hal serupa. Lukas Masopust di lini depan, ditemani Nicolae Stanciu, Petr Sevcik, serta Peter Olayinka di lini kedua.

Lini tengah mereka diisi oleh Ibrahim Traore dan Tomas Soucek. Sementara, lini pertahanan dipimpin oleh duet Michal Frydrych dan Ondrej Kudela.

Di awal babak pertama, Barcelona tampak kesulitan menembus lini pertahanan Slavia. Lini pertahanan rapat yang diperagakan Slavia membuat mereka hanya bisa mengalirkan bola sampai area sepertiga tengah lapangan.

Begitu memasuki area sepertiga akhir, para pemain Barcelona akan langsung disergap oleh para pemain Slavia. Tidak hanya itu, uniknya, garis pertahanan pemain Slavia benar-benar mengikuti pergerakan tiga pemain depan Barcelona.

Hal itu membuat Dembele, Messi, dan Griezmann kesulitan mendapatkan bola. Situasi ini diperparah dengan serangan balik cepat Slavia yang juga kerap menyulitkan Pique dan Lenglet.

Barcelona akhirnya mencoba cara lain untuk menembus lini pertahanan Slavia. Dua bek sayap mereka, Semedo dan Alba, kerap membantu penyerangan dengan menyajikan opsi melebar ke sayap.

Hal itu memang menambah intensitas tekanan Barcelona. Beberapa kombinasi serangan bisa dilakukan lewat sayap, terutama area sayap kanan. Namun, tetap saja hal itu urung membuahkan gol bagi Barcelona.

Di sisa waktu babak pertama, Barcelona masih berusaha menekan. Messi, kali ini, sudah mulai banyak terlibat dalam serangan. Ia memang aktif bergerak, dan hal itu mengacaukan skema pertahanan Slavia.

Bahkan, pada menit 34 dan 42, Messi mampu melepaskan tembakan ke gawang Slavia. Sayang, sepakannya ini belum mampu membobol gawang Slavia. Hingga laga usai, kesulitan kedua tim mencetak angka ini membuat skor 0-0 tetap bertahan.

Memasuki babak kedua, Barcelona melakukan perubahan. Sergi Roberto dimasukkan pada menit 46, menggantikan Alba. Masuknya Roberto ini akhirnya membawa pengaruh baik bagi Barcelona.

Pada menit 59, Barcelona sukses mencetak gol via kerja sama Messi dan Vidal. Namun, gol ini dianulir karena wasit menganggap posisi Messi sudah berada dalam posisi “offside”. Situasi ini sama seperti gol Slavia yang dianulir di babak pertama.

Tekanan Barcelona tidak selesai sampai di situ. Mereka juga memasukkan beberapa nama baru lain seperti Ansu Fati serta Ivan Rakitic. Slavia merespons perubahan ini dengan memasukkan Josef Husbauer, Lukas Provod, serta Stanislav Tecl.

Walau sudah melakukan perubahan, nyatanya Barcelona tetap kesulitan menembus pertahanan Slavia. Mereka memang menciptakan banyak peluang, terbukti dengan total 14 tembakan yang mereka lepaskan, berbanding 4 milik Slavia.

Meski begitu, penyakit Barcelona di babak pertama tetap belum teratasi. Mereka kerap kesulitan saat memasuki area sepertiga akhir lapangan Slavia. Ketika sukses menembus area sepertiga akhir, mereka acap kelimpungan menyelesaikan peluang.

Pertahanan Slavia juga patut mendapatkan kredit di laga ini. Mereka mampu menunjukkan kedisiplinan tingkat tinggi dalam menghadapi serangan Barcelona. Mereka benar-benar tidak memberikan ruang bagi para pemain Barcelona untuk berkreasi.

Para pemain Slavia juga tidak segan memeragakan permainan yang keras jika diperlukan. Hal itu semakin menyulitkan Barcelona dalam mengembangkan serangan yang apik di laga ini.

Di sisa waktu babak kedua, Barcelona tetap berupaya mencetak gol. Namun, hingga babak kedua usai, mereka gagal melakukannya, sehingga skor 0-0 tetap bertahan.

 

Editor: PAR
Sumber: kumparan