Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) minta agar Jembatan Youtefa setelah diresmikan dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata bahari di Kota Jayapura.

“Saya harap masyarakat Jayapura dan pemerintah daerah menjaga jembatan ini, dipercantik dengan lampu dan taman karena sekarang Jembatan Youtefa sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Papua,” katanya di Jayapura, Senin (28/10).

Menurut Presiden Jokowi, jembatan ini menjadi tonggak sejarah di Tanah Papua, bukan hanya simbol penting yang menyatukan, tetapi lambang kemajuan untuk membangun Bumi Cenderawasih.

“Tanah Papua harus maju seperti daerah lainnya di Indonesia, Papua adalah surga kecil yang jatuh ke bumi, di mana jika dihitung-hitung saya sudah 13 kali ke Papua,” ujarnya.

Dia menjelaskan sudah menjadi tugas bersama untuk menjaga dan membangun Papua, itulah kenapa pada periode kedua ini, dirinya bersama Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja pertama ke Bumi Cenderawasih.

“Yang saya lakukan setelah dilantik adalah mengunjungi Tanah Papua, semua itu untuk memastikan Bumi Cenderawasih dibangun dan tidak dilupakan,” katanya.

Dia menambahkan waktu periode pertama, pihaknya sudah mengunjungi pedalaman-pedalaman Indonesia timur, dan di situlah dilihat ada ketimpangan infrastruktur antara wilayah Indonesia barat, tengah dan timur yang belum tersentuh oleh pembangunan.

“Jika dibiarkan akan menyulitkan semua, untuk itu saya selalu mendorong agar pembangunan infrastruktur di Indonesia timur dilakukan dengan cepat,” ujarnya.

Jembatan Youtefa mulai dibangun sejak 2015 lalu. Sepanjang 732 meter dengan lebar 21 meter, jembatan ini berdiri di atas Teluk Youtefa, Provinsi Papua.

Selama pengerjaannya, jembatan ini juga pernah meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia yakni rekor pemasangan jembatan rangka baja dengan bentuk utuh terpanjang.

Jembatan ini menghubungkan kawasan Holtekamp dengan Hamadi, sehingga bisa memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Distrik Muara Tami, bahkan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang merupakan kawasan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.

Sebagai contoh, perjalanan dari kawasan pemerintahan menuju Distrik Muara Tami yang berjarak sekitar 35 km biasanya ditempuh selama kurang lebih satu hingga dua jam. Jarak tempuh ini dilalui dengan cara memutar.

Setelah Jembatan Youtefa dibangun, jarak yang ditempuh pun menjadi lebih pendek hanya sekitar 12 kilometer saja dengan waktu tempuh sekitar 15 menit perjalanan.

Distrik Muara Tami merupakan kawasan tempat pembangunan Istana Negara yang rencananya akan dibangun di Papua.

 

Editor: PAR
Sumber: CNN Indonesia