Pojok Batam

French Open: Ahsan/Hendra Menangi Laga Horor Lawan Ganda Malaysia

Save the best for last. Lakon teko keri. Apa pun istilahnya, menunggu laga Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sampai pukul 01.00 WIB tetap worth it.

Babak pertama French Open 2019 pada Kamis (24/10/2019) dituntaskan Ahsan/Hendra dengan kemenangan 12-21, 21-19, 21-19 atas Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Seperti laga-laga Ahsan/Hendra belakangan, duel kali ini membuat jantung bekerja lebih keras.

Silakan lihat baik-baik skornya. Gim pertama saja mereka kalah telak dari Sin/Yi. Gim kedua tuntas dengan kemenangan, sih, tetapi lumayan tipis. Tentu saja gim ketiga tak kalah menegangkan.

Gim pertama dimulai, duel sengit dan cepat ala nomor ganda langsung muncul. Ahsan/Hendra mendapatkan keunggulan pertama akibat shuttlecock kiriman lawan terjatuh di luar arena.

Oke, keunggulan 3-1 tidak istimewa. Jaraknya juga belum lebar. Yang menyenangkan adalah cara Ahsan/Hendra mendapatkan keunggulan itu.

Dalam kedudukan 2-1, Sin/Yi menyerang dengan agresif. Rangkaian jumping smash digunakan sebagai senjata untuk mengalahkan Ahsan/Hendra.

Dasar The Daddies ini, ya. Menghadapi tubian smash, mereka santai betul. Ahsan/Hendra mengembalikan shuttlecock dengan pukulan pelan, kaki mereka saja hampir tidak beranjak dari posisi berdiri.

Garis bawahi ini: Selalu ada perbedaan antara profesional dan awam.

Yang kita lihat, sih, mereka santai-santai saja. Namun, begitu reli sampai sekitar delapan pukulan, Hendra mengambil posisi di lapangan kiri mengirim shuttlecock dengan pukulan menyilang dari depan net. Sin/Yi berusaha meraih, tetapi tak berhasil.

Kedudukan sempat ketat, dari 5-5 berlanjut hingga 7-7. Bukan Ahsan/Hendra namanya jika langsung ciut. Mereka berhasil lepas dari tekanan lawan dan memegang keunggulan 11-8 di interval.

Masalahnya, lawan belum kehilangan akal. Servis menipu digunakan sebagai cara untuk menyamakan kedudukan jadi 11-11. Sin/Yi bahkan berhasil mematrikan keunggulan 14-11. Hendra belum mau mati langkah. Rangkaian jumping smash-nya memangkas jarak jadi 12-14.

Reli sengit muncul lagi saat Sin/Yi memimpin 15-12. Ganda Malaysia ini cenderung menyasar Ahsan terlebih dulu untuk meruntuhkan tembok pertahanan The Daddies.

Taktiknya tidak main-main. Ahsan kewalahan meredam serangan Sin/Yi. Hendra turut membantu memblok tubian smash. Sayangnya, upaya mereka kandas akibat gagal mengantisipasi jumping smash menyusur tanah–oke, tanah atau permukaan lapangan–yang dilesakkan Sin/Yi.

 

Kalau kalah di gim kedua, Ahsan/Hendra mesti angkat kaki dari Stade Pierre de Coubertin. Ini babak pertama. Habis sudah kalau mereka kalah di sini.

Pemikiran seperti itu tidak lantas melepaskan Ahsan/Hendra dari tekanan lawan. Meski lawan sempat merapatkan jarak menjadi 4-5, Ahsan/Hendra mencoba menjauh jadi 7-4. Jumping smash yang dilepaskan Ahsan dari sisi kanan menggeser kombinasi papan skor menjadi 8-4.

Keterlambatan Hendra mengambil shuttlecock yang mengarah ke depan net membuat kedudukan jadi ketat lagi, 9-10. Dalam kedudukan imbang 10-10, Yi melakukan kesalahan yang menutup reli sengit.

 

Reli sengit menjadi warna laga usai interval. Kedudukan ketat betul, mulai dari 11-11 hingga 14-14. Ahsan/Hendra punya kesempatan untuk memetik keunggulan tipis dalam kedudukan itu.

Agresivitas serangan mereka sempat menyudutkan Sin/Yi. Salah satu pemain bahkan sampai jatuh terduduk menghadapi gempuran Ahsan/Hendra.

Namun, dalam kondisi seperti itu pun, ia masih bisa melepaskan pukulan akurat. Ya, sudah. Ahsan/Hendra justru kehilangan angka.

Tertinggal 14-17, Ahsan/Hendra menyamakan kedudukan jadi 17-17. Pengembalian lawan yang membikin shuttlecock menabrak net memberi Ahsan/Hendra keunggulan tipis 18-18. Namun, horor belum berhenti karena Ahsan/Hendra tersusul 18-19.

Keberuntungan masih datang buat The Daddies. Saat berduel di depan net, lawan terjatuh akibat tergelincir lapangan yang licin. Akibatnya, ia gagal mengembalikan shuttlecock. Dari situ, kedudukan imbang lagi 19-19.

Suporter Indonesia dipersilakan untuk menarik napas panjang sebentar. Ahsan/Hendra berhasil mengonversi game point 20-19 menjadi kemenangan 21-19 lewat pukulan menyilang. Oke. Laga berlanjut pada gim ketiga.

Tidak ada keunggulan yang aman betul sampai laga benar-benar selesai. Memimpin 4-1 di awal gim ketiga, Ahsan/Hendra menghadapi perlawanan Sin/Yi yang berhasil menggiring skor pada kedudukan 5-6.

Tertinggal 7-9, Sin/Yi berusaha mengejar dengan bermain agresif. Itulah sebabnya Sin langsung merespons servis lawan dengan smash kencang.

Menyadari Ahsan/Hendra menempatkan shuttlecock ke sisi kiri, Sin yang ada di area tengah langsung berlari. Sayangnya, ia terpeleset sehingga shuttlecock yang diraih tercampak dari arena.

Atmosfer laga setelah interval tidak berubah. Skor tetap sengit hingga 13-13. Sergapan Ahsan yang mengarah ke tubuh lawan mengubah kedudukan untuk sementara jadi 14-13.

Salah besar jika menyangka Ahsan/Hendra sudah bisa lenggang-kangkung. Yang, ada mereka harus meladeni perlawanan Sin/Yi yang berhasil menyamakan kedudukan kadi 16-16.

Unggul 18-16, Hendra melakukan eror. Pengembalian jauhnya tidak akurat sehingga shuttlecock melayang ke luar lapangan.

Situasi serupa muncul lagi saat mereka memimpin 19-17. Kali ini, pengembalian Ahsan dari depan net yang keliru. Dari gerakannya, terlihat ia bermaksud mengangkat shuttlecock. Apa daya, manuver itu justru membuat shuttlecock ke luar lapangan.

Pertahanan Sin/Yi ini kuat betul. Dalam reli sengit di kedudukan 19-20, mereka sempat terjatuh dua kali. Namun, tetap saja mereka bisa mengembalikan pukulan dengan akurat.

Keberuntungan datang buat Ahsan/Hendra karena pengembalian lawan tidak akurat sehingga shuttlecock membentur net. Match point 20-19.

Apakah sudah aman? Tentu saja belum.

Ternyata duel pemungkas tidak semenyeramkan yang dipikirkan. Hanya dalam tiga atau empat pukulan tanggung, duel tuntas karena pengembalian lawan membuat shuttlecock ke luar lapangan. Itu berarti Ahsan/Hendra menang 21-19.

Horor babak pertama tuntas. Ahsan/Hendra lolos dari lubang jarum. Kini waktunya mempersiapkan diri bertanding melawan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty di babak kedua pada Kamis (24/10/2019). Semoga tak sampai dini hari waktu Indonesia. Hhe.

 

Editor: PAR
Sumber: kumparan

Exit mobile version