Jakarta – Donald Trump mengklaim bahwa ia merugi antara US$2 miliar-5 miliar atau setara Rp28,2 triliun-70,3 triliun karena meninggalkan bisnisnya demi menjadi presiden Amerika Serikat.

“Entah saya merugi US$2 miliar, US$5 miliar atau kurang, tidak penting. Saya tidak peduli. Saya melakukannya untuk negara. Saya melakukannya demi rakyat,” ujar Trump sebagaimana dikutip AFP.

Trump kemudian menyatakan bahwa ia rela kehilangan uang lagi karena maju menjadi presiden untuk periode kedua dalam pemilu 2020 mendatang.

“Jika saya harus melakukannya lagi, saya akan melakukannya tanpa pikir panjang, karena saya tak peduli. Jika Anda mampu, mengapa tidak?” ucapnya.

Ia kemudian berkata, “Saya tidak peduli. Jika Anda kaya, tak ada masalah. Saya melakukannya demi bangsa.”

Meski demikian, klaim ini sudah pernah dibantah oleh sejumlah pihak, termasuk majalah bisnis dan keuangan, Forbes.

Dalam salah satu pemberitaan pada Maret lalu, Forbes menulis, “Trump tak kehilangan US$3 miliar hingga US$5 miliar. Pendapatannya saja tak mendekati US$3 miliar.”

Trump melontarkan klaim ini di tengah kritikan publik setelah ia mengusulkan untuk menggelar pertemuan G7 di salah satu properti bisnisnya. Sejumlah pihak menganggap usulan Trump ini sangat sarat kepentingan dan rentan korupsi.

Sang presiden pun murka. Trump lantas membandingkan dirinya dengan George Washington yang juga dianggap sangat kaya ketika menjabat.

“Mereka masih menjalankan bisnisnya. George Washington, katanya, punya dua meja. Ada meja kepresidenan dan meja bisnis,” katanya.

 

 

Editor: PAR
Sumber: CNN Indonesia