Jakarta – Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Bentuk penyakit atau gangguan jantung juga bisa bermacam-macam.

Henti jantung, gagal jantung, dan serangan jantung merupakan gangguan jantung yang tampak serupa dan umum terjadi. Meskipun begitu, ketiganya ternyata memiliki gejala yang berbeda.

dr. Dafsah Juzar, SpJP(K), dokter spesialis jantung sekaligus kepala staff medis emergency dan ICCU RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, menjelaskan beberapa perbedaan kondisi henti jantung, gagal jantung, dan serangan jantung. Menurutnya, henti jantung terjadi ketika jantung berhenti atau tidak bisa mengeluarkan nadi. Saat henti jantung terjadi, bisa jadi jantung mengalami fibrilasi sehingga tidak bisa melakukan tugasnya untuk memompa.

Gagal jantung terjadi ketika jantung seseorang tidak mampu melakukan fungsinya sebagai pompa untuk memenuhi kebutuhan seluruh tubuh. Saat terjadi gagal jantung, pasien biasanya masih sadar. Sedangkan, saat henti jantung biasanya pasien sudah tidak sadarkan diri.

“Kalau yang ketiga, serangan jantung ini terjadi ketika gangguan aliran pembuluh darah tiba-tiba tersumbat biasa karena pembekuan darah. Komplikasinya itu salah satunya bisa berujung pada henti jantung,” jelas dr Dafsah pada detikcom, Rabu (16/10/2019).

Dokter Dafsah mengatakan, biasanya gejala henti jantung yang paling mendasar adalah pasien tidak sadarkan diri dan terlihat seperti orang kejang. Namun jika dilihat lebih teliti, masalah utama ada di irama jantungnya, bukan kejang.

“Kalau gagal jantung keluhannya biasanya sesak. Setiap aktivitas berat biasanya semakin sesak. Kalau serangan jantung biasanya keluhannya nyeri dada,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

Editor: PAR
Sumber: detikhealth