Timnas Indonesia kembali menuai hasil buruk pada kualifikasi Piala Dunia 2022. Menjamu Vietnam di Stadion I Wayan Dipta, Selasa (15/10/2019) malam WIB, Indonesia kalah 1-3.

Gol-gol Vietnam di laga ini dicetak Do Duy Manh (’26), sepakan penalti Que Ngoc Hai (’55), dan Nguyen Tien Linh (’61). Indonesia hanya mampu sekali membalas lewat Irfan Bachdim (’84).

Hasil ini pun membuat posisi Indonesia semakin terbenam di juru kunci Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022. Di sisi lain, Vietnam sukses menambah perolehan poin mereka menjadi 7.

Pada pertandingan ini, Indonesia menurunkan komposisi yang berbeda dibandingkan laga lawan Uni Emirat Arab. Memang masih ada Alberto ‘Beto’ Goncalves, Saddil Ramdani, dan Stefano Lilipaly di lini depan.

Namun, nama-nama baru juga turun sejak awal di laga ini, seperti Muhammad Ridho, Abduh Lestaluhu, Riko Simanjuntak, serta Putu Gede Juni Antara. Otavio Dutra juga diturunkan sejak awal, menggalang lini pertahanan bersama Yanto Basna.

Vietnam pun menurunkan skuat kunci mereka di laga ini. Nguyen Quang Hai, Gue Ngoc Hai, Dang Van Lam, serta Nguyen Trong Hoang turun sejak awal. Bedanya, Nguyen Cong Phuong tidak masuk susunan starting XI. Ia digantikan Nguyen Tien Linh.

 

Pada awal babak pertama, tampak bahwa kedua tim berupaya untuk saling mendominasi. Namun, seiring babak pertama berjalan, aliran bola lebih banyak dipegang oleh Vietnam. Indonesia main lebih menunggu.

Di sisi lain, Indonesia tampak memiliki niatan untuk melakukan serangan balik. Apalagi, di laga ini mereka menurunkan sayap-sayap kencang macam Riko maupun Saddil. Namun, yang terjadi justru serangan-serangan Indonesia kerap terputus.

Apa pasal? Saat akan melakukan ‘build up’ serangan balik, para pemain Indonesia acap salah melepaskan umpan. Hasilnya, serangan yang mestinya bisa mengalir lancar, justru kerap terhenti karena kesalahan sendiri.

Memasuki menit 20, Vietnam semakin meningkatkan tekanan mereka ke lini pertahanan Indonesia. Tekanan mereka ini membuahkan hasil pada menit 26. Bermula dari sepak pojok sepak pojok Quang Hai, Do Hung Dung memantulkan bola,

Bola pantulan Hung Dung ini lalu disumdul kembali oleh Van Hau ke depan gawang. Do Duy Manh akhirnya sukses menceploskan bola ke gawang memanfaatkan bola dari Van Hau tersebut. Skor berubah 1-0.

 

 

Tertinggal, permainan Indonesia malah memburuk. Alih-alih menyusun serangan dengan tenang, mereka malah bermain terburu-buru. Bola-bola panjang jadi pemandangan yang jamak selepas menit 27. Hal itu membuat serangan Indonesia mudah ditebak.

Sementara itu, Vietnam mulai bermain lebih santai. Tidak seperti awal babak pertama, mereka tidak terburu-buru melakukan serangan dan juga tidak terlalu agresif dalam menekan. Mereka lebih memilih untuk melepas serangan ketika ada celah.

Pada sisa waktu babak pertama, kedua tim masih berupaya untuk mencetak gol. Namun, hingga babak pertama rampung, skor 1-0 untuk keunggulan Vietnam tidak berubah.

Memasuki babak kedua, Indonesia tetap berusaha untuk mengejar ketertinggalan. Mereka meningkatkan tekanan ke lini pertahanan Vietnam. Apalagi, selisih satu angka adalah sesuatu yang masih bisa mereka kejar.

Namun, hal ini justru menghadirkan prahara bagi Indonesia. Pada menit 55, bermula dari penetrasi yang dilakukan Hung Dong, Vietnam mendapatkan hadiah penalti. Ngoc Hai yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugas dengan baik.

 

 

Untuk meningkatkan kekuatan di lini serang, Indonesia memasukkan pemain baru pada menit 57. Wawan Febrianto masuk, menggantikan Saddil. Masuknya Wawan diharapkan dapat menambah kekuatan sayap Indonesia.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Pada menit 61, bermula dari umpan panjang Trong Hoang, Vietnam melancarkan serangan balik. Nguyen Tien Linh yang lolos dari jebakan offside mampu mencetak gol ke gawang Indonesia. Skor berubah 3-0.

Unggul tiga angka membuat Vietnam bermain lebih santai. Pada menit 67, mereka sampai mengeluarkan pemain depan, Van Toan digantikan Nguyen Viet Phong. Tien Linh juga keluar pada menit 75, digantikan Vu Van Thanh.

Pada babak kedua, kelemahan Indonesia kembali terlihat. Jarak antarpemain mulai renggang, ditambah lagi dengan kesalahan-kesalahan individu yang kerap terjadi, membuat organisasi permainan Indonesia tampak kacau.

Sementara, Vietnam mampu menjaga composure mereka. Para pemain The Golden Star ini mampu mengalirkan bola dengan tenang. Selain itu, mereka juga tahu ke mana akan melancarkan serangan, tergantung celah di lini pertahanan Indonesia.

Tidak hanya itu, ada satu hal yang membedakan Indonesia dan Vietnam di laga ini: dasar permainan. Vietnam mampu melepas umpan dengan akurat. Sedangkan Indonesia, mereka acap melakukan kesalahan umpan.

 

 

Namun, Indonesia belum menyerah. pada menit ke-82, mereka memasukkan Irfan Bachdim untuk menambah kekuatan serangan. Namun, masuknya Bachdim ini diiringi dengan cederanya Lilipaly. Meski begitu, Bachdim memberikan warna baru di lini serang Indonesia.

Hadirnya Bachdim memberikan efek positif pada menit 84. Bermula dari terobosan Riko, Bachdim mampu membobol gawang Vietnam usai memanfaatkan umpan Riko. Skor berubah 1-3, Indonesia masih tertinggal.

Pada sisa waktu lima menit akhir babak kedua, Indonesia semakin keras menekan Vietnam. Mereka bahkan menambah lagi tenaga di lini serang dengan memasukkan Lerby Eliandry.

Namun, mereka justru hampir kebobolan lagi pada menit 90+3. Vietnam mendapatkan penalti setelah Dutra melanggar salah seorang pemain Vietnam. Beruntung buat Indonesia, Ridho sukses menggagalkan sepakan penalti Hung Dong, sehingga skor 3-1 tetap bertahan.

 

 

 

 

Editor: PAR
Sumber: kumparan