Jakarta – Polri menyebut para terduga teroris dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap Densus di Cirebon berencana beraksi dengan bon racun. Bom tersebut, disebut Polri, mampu menewaskan 100 orang.

“Temuan menarik pada hari ini bahwa untuk bom-bom yang sudah disiapkan untuk digunakan oleh pengantin ini memiliki daya ledak tinggi atau high explosive, campuran kimia lebih berbahaya,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019).

Dedi menjelaskan JAD Cirebon menggunakan bahan dasar zat kimia methanol, pupuk urea, hingga racun abrin. Kini, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri sedang menyelidiki dari mana racun tersebut didapat.

“Kalau ini menggunakan berbagai bahan, methanol, urea, dan lain-lain. Itu explosive semua. Ditambah racun abrin dengan kurang 0,7 microgram. Racun ini membunuh 100 orang. Masih didalami Labfor Polri didapat dari mana,” jelas Dedi.

Dedi menuturkan, selain terduga teroris YF dan BA dan RF, Densus juga telah menangkap dua orang anggota JAD Cirebon lainnya berinisial SA dan LT. Hasil pemeriksaan sementara, JAD Cirebon akan melakukan serangan ke Mapolres Cirebon dan tempat ibadah di wilayah Cirebon.

“Untuk Saudara LT ini sudah dipersiapkan sebagai pengantin. Sasarannya Mako Polri di Cirebon dan tempat ibadah di Cirebon. Bahan campuran bom, ada paku, baut, gotri namun sekarang tambahan bahan kimia,” terang Dedi.

 

Dari tangan SA dan LT, polisi menyita sepeda motor, ponsel, kartu ATM, senjata tajam, buku tentang kimia, bahan kimia dan peralatan yang akan digunakan untuk merakit bom.

Sebelumnya, RF, YF dan BA ditangkap oleh Tim Densus pada Minggu (13/10). Ketiganya adalah anggota JAD Cirebon.

YF dan BA merupakan amir dari JAD Cirebon yang memiliki koneksi dengan JAD Salatiga pimpinan Wawan Witjaksono. Sementara RF merupakan anggota kelompok JAD Cirebon yang pernah diajak Wawan Witjaksono melakukan amaliyah dan terakhir bergabung dengan Abu Zee.

 

 

 

 

 

 

Editor: PAR
Sumber: detiknews