Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi).
Jakarta,  Pemerintah akan membangun sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL) di DKI Jakarta. Pembangunan rencananya akan dibangun dalam dua zona pelayanan.

Pertama, Zona I. Nilai investasi yang diperlukan untuk pembangunan proyek di Zona I mencapai Rp9,87 triliun. Besaran dana investasi tersebut akan dipikul oleh APBN dan APBD DKI Jakarta.

Dana APBN didapat dari bantuan Jepang. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan untuk dana APBN, besaran dana yang akan digelontorkan mencapai Rp7,7 triliun. Anggaran akan digelontorkan melalui Kementerian PUPR.


Sementara itu untuk APBD DKI Jakarta, besaran dana yang digelontorkan mencapai Rp2,17 triliun.

Proyek IPAL Zona I akan dibangun mulai Februari 2021 di Kawasan Pluit.

Zona I tersebut akan melayani 41 kelurahan yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta, Menteng, Tanah Abang, Gambir, Sawah Besar, Taman Sari, Tambora, Pademangan dan Penjaringan.

“Luas lahan 3,9 hektare dengan kapasitas sebesar 240 ribu meter kubik per hari untuk melayani 220 ribu sambungan rumah atau 989.389 jiwa,” katanya dalam pernyataan yang dikutip CNNIndonesia.com, Senin (14/10).

Sedangkan kedua, Zona 6. Proyek ini diperkirakan akan menelan dana Rp4,6 triliun. Dana pembangunan tersebut akan berasal dari pinjaman luar negeri yang dikelola Kementerian PUPR sebesar Rp3,75 dan Rp0,85 triliun lainnya dari APBD DKI Jakarta.

(agt)

Editor: PAR
Sumber: CNNIndonesia