Polisi saat mencari korban topan Hagibis di Chikuma, Prefektur Nagano, Jepang, Senin (14/10/2019). Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Sebanyak ratusan ribu pekerja pada Senin (14/10) dikerahkan untuk melanjutkan pencarian korban topan Hagibis.
Saat ini, media lokal Kyodo menyatakan, korban tewas topan Hagibis mencapai 35 orang. Sementara 20 warga lainnya dinyatakan hilang.
Otoritas Jepang menyebut, 110 ribu pekerja yang dikerahkan termasuk di antaranya 31 ribu pasukan bela diri. Mereka akan ditugaskan mencari korban hilang sepanjang malam.
Hagibis tiba di Jepang pada Sabtu (12/10) malam. Sebelum datang, Hagibis memicu hujan deras yang berujung longsor dan meluapnya sejumlah sungai.
Polisi saat mencari korban topan Hagibis di Chikuma, Prefektur Nagano, Jepang, Senin (14/10/2019). Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Hagibis adalah topan terkuat di Jepang selama 60 tahun terakhir. Kekuatan maksimal angin topan Hagibis mencapai 216 kilometer per jam.
Tidak cuma menerjang Tokyo, Hagibis juga menghantam wilayah Nagano. Sungai Chikuma yang berada di wilayah tersebut meluap hingga mencapai lantai dua rumah-rumah warga sekitar.
Hagibis juga menyebabkan beberapa pertandingan Piala Dunia Rugbi di Jepang ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Editor: PAR
Sumber: Kumparan