Foto: Stratolaunch Foto: Stratolaunch

 

 

Jakarta – Semasa hidupnya, Paul Allen yang tak lain adalah salah satu pendiri Microsoft, memiliki proyek ambisius untuk membuat pesawat terbesar sejagat. Kendaraan tersebut dinamakan Stratolaunch Systems Corporation.

Bagaimana perjalanan Stratolaunch mulai dari diinisasi oleh Allen hingga kini berpindah kepemilikannya? Berikut fakta-faktanya yang dikutip dari berbagai sumber:

1. Ide gila memproduksi pesawat terbesar sejagat diinisiasi oleh Allen sejak 2011 dengan keberadaan perusahaan bernama Stratolaunch Systems Corporation. Perusahaan ini yang melahirkan Stratolaunch.

2. Lama tak terdengar karena dalam pengembangan. Allen memamerkan Stratolaunch berbentuk unik karena mempunyai dua fuselage, dan ia didesain untuk terbang di ketinggian 35 ribu kaki.

Pesawat ini bukan untuk kebutuhan komersil, namun untuk menerbangkan roket saat terbang di angkasa.

3. Kenapa Stratolaunch bisa jadi pesawat terbesar di dunia? diketahui berbobot 226,7 ton dengan lebar sayap 117 meter. Bila dikomparasikan dengan pesawat terbesar, Stratolaunch mengungguli Boeing 747-8, Airbus A380-800, Antonov An-225 Mriya, dan Hughes H-4 Hercules.

4. Pada 2 Juni 2019. Stratolaunch Systems Corporation dilanda kabar tak sedap bahwa akan menutup perusahaannya, padahal sebelumnya mereka memamerkan pesawat terbesar sejagat. Isu tersebut langsung dibantah pihak perusahaan dan menyatakan tetap beroperasi.

5. Allen menghembuskan nafas terakhirnya pada 15 Oktober 2018. Ambisinya berbuah hasil dengan keberadaan Stratolaunch sebagai salah satu warisan yang ditinggalkannya.

6. Pesawat terbesar sejagat akhirnya terbang perdana pada 13 April dari Mojave Air and Space Port di Mojave, California, Amerika Serikat. Penerbangan perdana itu berlangsung selama 150 menit, sampai akhirnya pesawat itu kembali mendarat dengan selamat.

Sayangnya, gagahnya burung besi ini mengudara tak dilihat secara langsung oleh Allen yang sudah lebih dulu berpulang.

7. Stratolaunch Systems, perusahaan pesawat terbesar di dunia yang masih seumur jagung dan baru terbang sekali dijual oleh induk perusahaan Vulcan Inc sebesar USD 400 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun.

8. Pada akhirnya, Stratolaunch resmi berpindah kepemilikannya yang sebelumnya dimiliki oleh induk perusahaan Vulcan Inc. Tak disebutkan siapa pemilik dari pesawat ini, namun yang pasti ia fasilitas dan properti intelektualnya.

(agt/agt)

Editor: PAR
Sumber: detikinet