Jakarta – Delapan orang pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan terbaru dengan pasukan keamanan di distrik timur Baghdad, ibu kota Irak hari Minggu (6/10). Hal itu dikonfirmasi petugas medis dan sumber keamanan kepada AFP, Senin (7/10).

Demonstran di beberapa bagian markas Syiah Baghdad di Kota Sadr membakar ban dan melontarkan kembang api ke arah polisi. Tembakan juga terdengar di daerah itu.

Mayoritas demonstran yang tewas terkena peluru, menurut sumber medis. Petugas medis juga mengatakan pada hari Jumat lalu enam petugas polisi juga telah tewas.

Pihak berwenang menuduh ada penyusup dan penembak jitu tidak dikenal lalu menargetkan para demonstran.

Sementara itu, dikutip dari AP, dalam pernyataan resmi, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saad Maan mengatakan bahwa total 104 orang tewas dalam enam hari demonstrasi yang berujung kerusuhan, termasuk delapan di antaranya anggota pasukan keamanan. Sedangkan lebih dari 6.000 orang terluka.

Dia mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan siapa yang berada di belakang kekerasan yang paling mematikan tersebut.

Kerusuhan itu merupakan tantangan paling serius yang dihadapi Irak dua tahun setelah kemenangan melawan militan ISIS. Kekacauan itu juga terjadi bagi pemerintah di tengah meningkatnya ketegangan AS-Iran di kawasan itu.

Irak bersekutu dengan kedua negara dan menampung ribuan tentara AS, serta pasukan paramiliter bersekutu dengan Iran.

Editor: PAR
Sumber: CNN Indonesia