Para instruktur keselamatan berkendara asuhan PT Astra Honda Motor (AHM) kembali mengharumkan nama Indonesia di ajang The 20th Safety Japan Instructors Competition 2019.
Tim safety riding AHM yang diwakili Samsul Falah, I Gusti Ngurah Agung Iswahyudi, Ibnu Fachrizal, Hendrik Feri Anto, dan Deni Surahman berhasil menyabet tiga piala dari sepuluh kategori yang dikompetisikan.
Ibnu Fachrizal dari diler utama Astra Motor Samarinda berhasil mempertahankan tahta juara kelas Honda CB400 individual, juga sukses menempati podium kelas CB400 overall mengalahkan para instruktur safety riding tuan rumah.
“Harus diakui tahun ini perjuangan lebih berat, karena semua tim dari negara lain sudah up-date skill-nya. Kalau tahun lalu saya jadi pemenang karena kita sama-sama belum ada informasi khususnya sesi low speed balance. Tentunya kemenangan ini sangat bermakna bagi saya, tim, dan Indonesia,” kata Ibnu usai pengumuman pemenang di arena sirkuit Suzuka, Jepang, Jumat (4/10).
Adapun Samsul Falah dari diler Wahana Makmur Sejati, yang baru terjun di kompetisi tahunan ini, langsung menempati posisi tiga di kelas 125 cc mengendarai Honda MSX125.
“Jujur dalam hati memang ingin jadi juara, karena ini hadiah untuk istri saya yang sedang hamil,” kata Samsul pada kesempatan yang sama.
Proses penjurian
Ada empat tahapan tes yang harus diikuti peserta. Hari pertama (3/10) siang, mereka melakoni uji pengereman. Aturannya, motor harus melaju hingga 60 km/jam di gigi 4, baru boleh melakukan pengereman. Semakin pendek jarak pengereman, poin yang didapatkan semakin bagus.
Hanya saja ban tidak boleh mengunci. Penekanan tuas rem pun diperhatikan juri di area yang telah ditentukan. Apabila ‘curi start’ mengerem, tentunya tidak mendapatkan poin maksimal.
Kedua, peserta mengikuti uji slalom. Untuk pengetesan ini, mereka meliuk-liukan motornya pada rute yang ditentukan. Aturannya, laju motor harus lembut dan tidak menghentak.
Saat menikung pun juga diperhatikan, baju atau komponen motor tidak boleh sampai mengenai cone atau gasruk ke aspal. Pada sesi ini, catatan waktu tercepatlah pemenangnya.
Setelahnya ada low speed balance. Tahapan ini terbagi atas 4 seksi dengan berbagai macam trek, dan harus dilewati dalam waktu 30 detik. Setiap trek memiliki nilai 250, di mana para peserta harus mempertahankan poin tersebut jangan sampai berkurang.
“Tantangannya kemarin itu hujan, jadinya licin makanya harus pakai strategi biar enggak jatuh. Kaki turun saja minus 50,” jelas Ibnu.
Selanjutnya hari kedua (4/10) sekaligus rangkaian ujian terakhir, masing-masing tim harus bekerja sama dalam sebuah focus group discussion, membahas pentingnya keselamatan berkendara.
Lomba safety riding Honda ke-20
Sejak dibuka divisi Driving Safety Promotion pada tahun 1970, Honda global sudah mencanangkan berbagai aktivitas menyangkut keselamatan berkendara, salah satunya kompetisi antar negara ini.
General Manager Honda Driving Safety Promotion Center Honda Motor Company Ltd. Hidehiko Nakajima menjelaskan, tujuan dari lomba keselamatan berkendara ini salah satunya untuk mewujudkan zero accident tahun 2030.
“Meskipun bukan faktor utama penyebab tingginya kecelakaan lalu lintas, kami sadar sebagai produsen mobil dan motor, tingginya kecelakaan karena meningkatnya populasi kendaraan tersebut, kompetisi ini diharapkan bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas,” terang Nakajima.
Untuk edisi ke-20 ini ada sepuluh negara yang berpartisipasi, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, India, Taiwan, Australia, Indonesia, dan Brazil.
Nantinya para instruktur tersebut akan kembali ke negaranya masing-masing buat mengimplementasikan peningkatan keahliannya, dalam edukasi maupun kampanye keselamatan berkendara di berbagai aktivasinya masing-masing.
Editor: PAR
Sumber: kumparan