Baghdad – Aksi demo besar-besaran terus terjadi di Irak. Dalam tiga hari demo berdarah yang diikuti ribuan demonstran di Baghdad dan kota-kota lainnya, 31 orang dilaporkan telah tewas dan lebih dari 1.000 orang luka-luka.

Pada Kamis (3/10) waktu setempat, ribuan demonstran kembali turun ke jalan untuk memprotes tingginya korupsi, pengangguran dan buruknya layanan publik di bawah pemerintahan Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi.

Dalam pidato publik pertamanya di layar kaca sejak aksi-aksi demo antipemerintah ini pecah, Abdel Mahdi menyatakan bahwa aksi-aksi tersebut sebagai “pengrusakan negara, seluruh negara” namun dia tidak berkomentar mengenai tuntutan para demonstran.

 

 

Abdel Mahdi malah membela pencapaian yang diraih pemerintahnya dan menjanjikan tunjangan bulanan untuk keluarga-keluarga yang membutuhkan, serta meminta waktu untuk menerapkan agenda reformasi yang dijanjikannya tahun lalu.

Editor: PAR
Sumber: detiknews