JakartaOVO menjadi unicorn kelima asal Indonesia dengan perkiraan valuasi mencapai US$2,9 miliar atau setara dengan Rp41 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.146/US$). Dalam riset CBInsight, Indonesia memiliki 5 startup yang sudah menyandang gelar ‘unicorn’. Satu di antaranya bahkan telah menyandang gelar ‘decacorn’.

Kelima unicorn tersebut jika diurutkan berdasarkan besaran valuasi sebagai berikut:

1. Gojek dengan valuasi US$10 miliar atau setara dengan Rp141,46 triliun.
2. Tokopedia dengan valuasi US$7 miliar atau setara dengan Rp99 triliun.
3. OVO dengan valuasi US$2,9 miliar atau setara dengan Rp41 triliun.
4. Traveloka dengan valuasi US$2 miliar atau setara dengan Rp28,2 triliun.
5. Bukalapak dengan valuasi US$1 miliar atau setara dengan Rp14,14 triliun.

CNNIndonesia.com telah mengonfirmasi kabar tersebut kepada OVO. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada respons.

Pada awal 2019, Ketua Umum Indonesian E-commerce Association (idEA) Ignatius Untung telah memprediksi bahwa unicorn kelima Indonesia berpotensi berasal dari fintech.

Pasalnya, harus ada tiga syarat yang dipenuhi. Pertama, startup tersebut harus memiliki transaksi yang besar dengan jumlah putaran uang yang tak kalah besar. Kedua, frekuensi transaksi pun harus besar. Ketiga, luasnya layanan konsumen.

“Dari ketiga syarat tersebut yang cukup mewakili ketiga syarat tersebut adalah e-wallet dan ticketing,” tambah Untung.

Dia memaparkan layanan dompet digital saat ini sedang ‘naik daun’. Saat ini, Untung melihat dua dompet digital yang sudah besar adalah Ovo dan Gopay. (age)

 

 

Editor: PAR
Sumber: CNN Indonesia