Menristekdikti M Nasir telah mengumpulkan seluruh rektor perguruan tinggi negeri di sejumlah wilayah di Indonesia pada Senin (30/9). Hal tersebut menyusul ditangkapnya Dosen IPB Abdul Basith yang diduga telah merakit 28 bom molotov.
Nasir meminta para rektor untuk melakukan langkah pencegahan agar dosen maupun pegawai di kampus masing-masing tak terpapar radikalisme.
“Rektor PTN seluruh Indonesia sudah saya kumpulkan tanggal 30. Intinya jangan sampai para dosen, pegawai, terpapar radikalisme, intoleransi kampus,” ujar Nasir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).
“Mari jaga bersama, karena pendidikan kita harus menjaga kebersamaan di PTN. Kalau PTS saya minta kepada kepala lembaga layanan PTS. Supaya nanti, kampus jadi kondusif,” lanjut dia.
Dalam pertemuan tanggal 30 September lalu, Nasir juga memanggil Rektor IPB, Arif Satria untuk meminta klarifikasi atas dugaan keterlibatan Abdul Basith dalam pembuatan bom molotov. Kejadian Basith merupakan peringatan bagi para rektor agar bisa mencegah radikalisme di dalam lingkungan kampus.
“Kami sudah panggil. Rektor IPB sudah saya panggil tanggal 30 September saya meminta klarifikasi dulu. Oleh karena itu, sebagai warning, kita harus bersama melakukan hal sama,” kata Nasir.
Basith sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka perakit 28 bom molotov. Ia diduga berniat mengacaukan Aksi Mujahid 212, menggagalkan pelantikan DPR dan MPR, serta pelantikan presiden-wakil presiden terpilih.
Selain itu, Basith juga diduga merekrut 7 eksekutor sebagai pembuat bom dan penyusup untuk melempar bom molotov saat aksi unjuk rasa. Seluruh pembiayaan ditanggung oleh tersangka.
IPB juga menyerahkan sepenuhnya kasus Abdul Basith ini ke pihak kepolisian. Berikut siaran pers IPB yang dibagikan, seperti yang diterima kumparan.
1. IPB menghormati proses hukum yang berlaku dan akan menunggu kepastian hukum bagi Sdr. Abdul Basith.
2. IPB berharap proses hukum tersebut berjalan transparan, akuntabel dan adil.
3. IPB telah memiliki aturan yang jelas tentang norma dan etika dosen, serta ketentuan bagi yang melanggarnya.
3. IPB berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa dan menentang segala aksi kekerasan yang merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa dengan tujuan dan alasan apa pun.
Dalam kondisi apa pun, IPB akan terus berkomitmen untuk senantiasa menjaga ruh dan amanat sebagai lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang mengedepankan kultur academic excellence untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat untuk kemajuan bangsa.
Editor: PAR
Sumber: kumparan