TNI menggelar apel persiapan pasukan pengamanan pelantikan presiden, Senin (30/9). Apel dilaksanakan di Skuadron Udara 17 landasan udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Pantauan kumparan, hadir sebagai pimpinan apel Panglima TNI Marsekal Hadi. Hadi tiba di lokasi apel sekitar pukul 7.54 WIB.
Ia didampingi oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, para perwira, hingga petinggi Mabes TNI Kegiatan dimulai sekitar pukul 8.00 WIB.
“Lapor, 8.526 prajurit siap melaksanakan apel persiapan pengamanan pelantikan presiden dan siap diperiksa,” ujar komandan apel melaporkan kepada panglima TNI.
Sebelum memulai pengarahan, Hadi melakukan pemeriksaan pasukan terlebih dahulu. “NKRI,” teriak Hadi memimpin apel, dan dijawab ‘harga mati’ oleh para prajurit.
“Patut dibanggakan dalam setahun ini yang dilakukan TNI telah menunjukkan profesinalisme yang patut diapresiasi,” ujarnya memberi pengarahan.
Dalam arahannya, Hadi mengungkapkan sejumlah pengamanan yang akan dilakukan oleh TNI dalam beberapa hari ke depan. Di antaranya pengamanan pelantikan anggota DPR/MPR pada Selasa (1/10) hingga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Minggu (20/10).
“Berikutnya adalah aksi unjuk rasa yang terjadi di ibu kota, semuanya bisa dilaksanakan dengan baik dan tugas ke depan kita adalah mengamankan pelantikan anggota DPR/MPR yang akan dilaksanakan tanggal 1 Oktober 2019 dan tanggal 20 Oktober 2019 adalah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih,” ujarnya.
Hadi meminta seluruh prajurit TNI untuk menjaga stabilitas keamanan negara. Tidak hanya itu, ia juga mengimbau seluruh prajurit untuk tetap menjaga solidaritas dan profesionalitas selama menjaga sejumlah agenda besar beberapa waktu ke depan.
“Para prajurit yang saya banggakan, tugas kita adalah tugas yang sangat mulia, tugas untuk menjaga stabilitas keamanan. Tugas untuk menciptakan rakyat menjadi sejahtera, sejahtera karena aman, dan tugas itu sudh kita tunjukkan selama ini,” tuturnya.
“Mari kita semua tetap menjaga soliditas, menunjukkan profesionalisme untuk tugas yang akan datang,” tegasnya.
Selain itu, Hadi juga menyinggung peran TNI dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Sumatera, serta aksi unjuk rasa di Papua yang terjadi selama beberapa waktu belakangan ini.
“Berikutnya mengatasi aksi unjuk rasa di Papua, sampai hari ini pasukan TNI masih eksis mengatasi. Sampai hari ini hampir 3.000 pengungsi kita dorong dari Wamena menuju Papua,” pungkasnya.
Editor: PAR
Sumber: kumparan