Kepolisian melakukan sejumlah rotasi di internalnya. Dalam rotasi kali ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian merotasi Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Albert Rodja.
 
Dalam surat telegram bernomor ST/2569/IX/KEP/2019 yang diterima kumparan, jabatan Kapolda Papua akan dijabat oleh Irjen Pol Paulus Waterpauw. Dengan demikian, Irjen Pol Paulus Waterpauw akan kembali menjabat sebagai Kapolda Papua untuk yang kedua kalinya.
Paulus yang saat ini menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri memang bukan orang baru di Kepolisian Papua. Pada tahun 2002, pria kelahiran Fakfak ini menjabat sebagai Kapolres Mimika.
Usai menjabat sebagai Kapolres Mimika, Paulus kemudian dirotasi dan menjabat Kapolres Jayapura. Karier Paulus semakin menanjak ketika dipercaya menjabat sebagai Direskrim Polda Papua pada tahun 2006.
Kemudian pada tahun 2011, Paulus diangkat menjadi Wakapolda Papua. Pada tahun 2014, ia dipercaya menjabat sebagai Kapolda Papua Barat.
Baru setahun menjabat sebagai Kapolda Papua Barat, Paulus kemudian diminta untuk menjabat sebagai Kapolda Papua. Jabatan itu diembannya selama 2 tahun.
2 tahun menjabat sebagai Kapolda Papua, Paulus kemudian dirotasi untuk menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri. Tidak sampai setahun, Paulus dirotasi lagi untuk menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara.
Rotasi memang rutin dilakukan di internal Polri. Namun rotasi kali ini menimbulkan spekulasi karena gejolak massa yang terjadi di Papua dan sekitarnya selama sebulan terakhir.
Hal ini dibantah Asisten SDM Polri, Irjen Eko Indra Heri, yang menyebut rotasi adalah hal yang rutin dilakukan dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan situasi di Papua saat ini.
“Mutasi rutin biasa. Tidak ada kaitannya dengan kasus menonjol di dua wilayah seperti Riau dan Papua,” jelas Eko saat dikonfirmasi, Jumat (27/9).
Editor: PAR
Sumber: kumparan