Jakarta – Jangan sepelekan perut lapar. Tak hanya membuat tubuh hilang tenaga, perut lapar juga bisa merusak suasana hati. Studi menunjukkan, orang Indonesia kerap marah karena lapar.

Temuan dari Kraft Heinz ABC Indonesia mendapati masyarakat Indonesia sering kali marah karena perut lapar. Hal ini terbukti dari meningkatnya kemarahan ataupun ujaran kebencian yang muncul di media sosial.

“Banyak sekali orang Indonesia yang marah karena lapar, istilahnya ‘maper‘. Ini ditunjukkan dengan meningkatnya kemarahan di media sosial di saat jam-jam lapar,” kata Marketing Manajer Ready to Eat & Beverage Kraft Heinz ABC Indonesia Anissa Permatadietha di Jakarta, Kamis (26/9).

Data dari Crimson Hexagon menunjukkan, sejak bulan Januari hingga Juli 2019 terdapat lebih dari 15,2 juta percakapan yang berisi kemarahan yang ditandai dengan kata-kata negatif di media sosial Twitter. Kata-kata negatif itu termasuk juga yang sudah dimodifikasi menjadi singkatan.

Artinya, dalam sehari terdapat lebih dari 70 ribu kemarahan yang beredar di media sosial. Dari tahun 2017 tingkat kemarahan di media sosial ini melonjak lima kali lipat. Angka ini disebut akan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Data dari Xquisite Informatics menunjukkan, luapan kemarahan di media sosial itu meningkat pada jam-jam lapar seperti pukul 09.00 WIB hingga jam makan siang, pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB menjelang makan malam, dan di atas pukul 22.00 WIB hingga tengah malam.

“Pukul 09.00-12.00 WIB itu tweet kemarahan meningkat. Ini merupakan jam ketika orang lapar. Lalu mereda setelah makan siang dan naik kembali di jam-jam sore hingga pulang kantor. Mereda kembali setelah makan malam dan meningkat lagi saat lapar tengah malam,” ungkap Anissa.

Anissa pun memberi catatan bahwa selain kelaparan, ada faktor lain seperti faktor lingkungan yang juga dapat memengaruhi tingkat kemarahan ini.

Secara ilmiah, ahli gizi klinis, Juwalita Surapsari menjelaskan bahwa perut lapar dapat memengaruhi suasana hati. Alasannya, saat perut kosong dan lapar, gula darah dalam kondisi turun dan memengaruhi hormon tubuh.

“Saat gula darah turun, tubuh mengeluarkan hormon stres yang memengaruhi kondisi dan perilaku seperti gampang marah, sensitif, dan agresif,” kata Juwalita.

Untuk meredakan kemarahan saat lapar ini, Juwalita menyarankan untuk mengganjal perut dengan mengonsumsi makanan ringan yang tinggi akan kandungan protein dan serat. Protein dan serat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diproses oleh tubuh, sehingga gula darah tetap stabil dalam waktu yang lama.

Editor: PAR
Sumber: CNN Indonesia