Labuan Bajo – Pemerintah melakukan penataan kawasan wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) demi menarik lebih banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Untuk itu, tahun depan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelontorkan anggaran Rp 822 miliar.

Anggaran tersebut dialokasikan untuk sumber daya air (SDA) Rp 63,5 miliar, bina marga Rp 418 miliar, untuk bidang cipta karya Rp 236 miliar, dan untuk bidang perumahan Rp 104 miliar.

Di Kabupaten Manggarai Barat, NTT sebenarnya ada beberapa destinasi wisata terkenal, seperti Pulau Padar dan Pulau Rinca, hingga Pulau Komodo. Namun penataan paling signifikan diarahkan ke Labuan Bajo.

“Tapi Labuan Bajo-nya kita baru cukup banyak penataannya,” kata Kepala BPIW Kementerian PUPR Hadi Sucahyono di Labuan Bajo, NTT, Jumat (26/9/2019).

Dana yang dianggarkan tahun depan naik signifikan dibandingkan 2019 ini. Tahun ini dana yang dikucurkan adalah Rp 67 miliar, di mana untuk SDA dan cipta karya belum mendapatkan alokasi anggaran.

Tahun ini yang mendapatkan alokasi anggaran baru bidang bina marga Rp 66 miliar dan bidang perumahan Rp 1,75 miliar.

Dia juga menjelaskan alasan penataan di luar Labuan Bajo tidak terlalu signifikan. Hal itu karena ingin menjaga kelestarian di wilayah yang dimaksud.

“Kalau yang di luar Labuan Bajo itu terbatas karena kita maunya turis yang di sana itu turis premium ya, artinya tidak merusak lingkungan, tidak mengganggu binatang,” tambahnya.

Editor: PAR
Sumber: detikfinance