Saat menyambangi kantor kumparan beberapa waktu lalu, Prilly bersama para pemeran Peter cs, yaitu Jason (William), Yassien Omar (Peter), Matthew Whitberd (Hendrick), Alessandro (Hans), dan Noor Ali alias Daood (Janshen) mengungkapkan bahwa salah satu adegan berkesan ialah saat adegan terakhir.

Bagaimana tidak, perempuan berusia 22 tahun ini pun menjelaskan bahwa adegan itu merupakan adegan baru yang sebelumnya tak ada dalam skenario.
“Ada keunikan di adegan aku yang terakhir, ya. Kita tuh, ganti ending. Sudah datang (ke lokasi syuting), sudah reading, sudah latihan, tiba-tiba, ‘Hah, ada skenario baru dan ending-nya beda’,” kata Prilly Latuconsina.
Prilly menambahkan, akhir cerita tersebut nantinya juga akan menjawab apakah ‘Danur 3: Sunyaruri’ itu akan menjadi film terakhir dari kisah Risa bersama lima sahabat hantunya atau tidak.
Sementara, syuting film garapan Awi Suryadi itu dilakukan di beberapa tempat, seperti Jakarta, Semarang, hingga Padang. Para pemain pun harus menjalani proses syuting selama 18 hari.
Sebagai pemeran utama, Prilly Latuconsina dituntut untuk tahan banting melakukan beberapa adegan yang cukup menantang.
Kekasih Maxime Bouttier ini pun tak pakai stuntman atau pemeran pengganti saat melakukan hal itu.
“Aku harus kuat dari segi fisiknya karena aku harus dibanting-banting, adegan hujan. Itu prosesnya lumayan lebih sulitlah,” imbuhnya.
Karena ia harus menguras tenaga dan melakukan hal itu sendiri, di hari ke-9 syuting, Prilly jatuh sakit. Ia pun harus diinfus di lokasi syuting.
“Diinfus di lokasi (syuting) 15 menit, karena aku mau take lagi. Aku minta sama susternya biar obatnya dimasukin cepat saja gitu,” tutur pemain film ‘Rasuk’ tersebut.
Di akhir wawancara, Prilly dan para pemain Peter cs ini menuturkan harapannya untuk ‘Danur 3: Sunyaruri’.
“Semoga (‘Danur 3: Sunyaruri’) bisa memenuhi ekspektasi penonton, itu yang paling penting. Semoga review-nya juga bagus-bagus,” ucap Prilly Latuconsina.
Editor: PAR
Sumber: kumparan