Hal itu diungkapkan seorang warga, Rahmawati Winarni, kepada CNNIndonesia.com tak lama setelah gempa terjadi. Rahmawati saat gempa terjadi sedang berada di kantornya di Jalan Pattimura, Kota Ambon.
“Guncangannya kuat banget. Lalu ada suara gemuruhnya, seperti ada mahluk dari dalam tanah yang mau keluar. Benda-benda bergeser, mobil-mobil seperti terangkat. Pokoknya, seram,” kata Rahmawati.
Gempa magnitudo 6,8 diikuti gempa susulan magnitudo 5,6. Kemacetan sempat terjadi setelah gempa.
Listrik yang mati membuat lampu pengatur lalu lintas tidak berfungsi. Namun, Rahmawati mengatakan sekarang lalu lintas di Jalan Pattimura telah kembali normal.
|
Rahmawati menambahkan sejauh pemantauannya gempa tidak menyebabkan kerusakan berarti. Hanya benda-benda yang bergeser dari tempatnya.
“Tapi kalau di gedung perkantoran yang tinggi, kabarnya ada kerusakan. Atap terbongkar, retak. Tapi saya belum memastikan,” kata dia.
Sebelumnya, Badan meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa dengan magnitudo 6,8 terjadi di sebelah Timur Laut Kota Ambon, Maluku, Kamis (26/9) pukul 08.46 WIB.
Lokasi persisnya adalah 3,38 Lintang Selatan, 128,43 Bujur Timur, atau 40 Kilometer Timur Laut Ambon, Maluku.
“Kedalaman 10 Km, tidak berpotensi tsunami,” demikian keterangan BMKG.
Gempa ini dirasakan dengan skala MMI V di Ambon, skala MMI V di Kairatu, MMI II-III di Paso, dan II di Banda. (tim)
Sumber: CNN Indonesia